Teori-teori Evolusi
Terdapat dua macam evolusi :
- Evolusi Progresif : Evolusi yang menuju pada kemungkinan dapat bertahan hidup.
- Evolusi Regresif (retrogresif) : Evolusi yang menuju pada kemungkinan menjadi punah.
Teori evolusi
itu sendiri adalah perpaduan antara ide (gagasan) dan fakta. Berikut
teori dari para ilmuan mengenai Evolusi makhluk hidup:
1) Jean Baptise Lamarck
- Alam sekitar/lingkungan mempunyai pengaruh pada ciri-ciri atau sifat yang diwariskan
- Ciri-ciri/sifat tersebut akan diwariskan kepada keturunannya
- organ yang sering digunakan akan berkembang, sedangkan apabila tidak digunakan akan mengalami kemunduran bahkan hilang
Contoh :
Lamacrk berpendapat bahwa dahulu, jerapah memiliki leher yang pendek.
Bagi keturunan jerapah yang dapat beradaptasi baik dengan lingkungan
(dapat mengambil makanan di pohon yang tinggi), leher jerapah akan
berkembang menjadi lebih panjang. Jerapah yang telah beradaptasi menjadi
leher panjang tersebut, akan mewariskan sifat-sifat kepada
keturunannya. Namun sebaliknya, bagi keturunan jerapah yang tidak dapat
beradaptasi baik dengan lingkungan, maka ia akan mengalami kemunduran.
Teori Lamarck |
2) Charles Darwin
- Yang menjadi dasar evolusi organik bukan dari adaptasi lingkungan, melainkan karena seleksi alam dan seksual
- Seleksi alam berupa "pertarungan" dalam kehidupan, yang kuat akan terus hidup
- Setiap populasi berkecenderungan untuk tumbuh banyak karena proses bereproduksi
- Untuk berkembang biak, diperlukan adanya makanan dan ruang yang cukup
- Bertambahnya suatu populasi tidak berjalan terus-menerus
Teori Darwin |
3) Alfred Wallace
Memiliki
pendapat yang sama dengan Charles Darwin, bahwa spesies yang ada
sekarang, berasal dari spesies masa silam yang mampu bertahan hidup.
4) Count De Buffen
Menyatakan
bahwa variasi-variasi kecil yang terjadi karena pengaruh alam sekitar
yang diwariskan. Dengan demikian, kemampuan beradaptasi dengan
lingkungan akan menyebabkan terjadinya variasi yang mengarah pada
terbentuknya spesies baru.
5) Sir Charles Lyeel
Menyatakan bahwa batuan, pulau-pulau, dan benua mengalami perubahan.
6) Thomas Robert Malthus
Menyatakan
bahwa pertambahan jumlah penduduk naik seperti deret ukur, sedangkan
bahan makanan yang tersedia, naik seperti nilai hitung.
7) Anaximender
Bumi pada
awalnya merupakan lautan, lalu berkembang menjadi daratan. Para makhluk
hidup aquatik pun termodifikasi sehingga dapat hidup di darat. Pada
manusia, terdapat masa"part fish" dan "part human" yang
disebut merman dan mermaid. penampilan seperti ikan ini ada pada masa
dalam kandungan bayi selama proses perkembangan. Kemudian, penampilan
tersebut akan hilang pada manusia dewasa.
8) Aristoteles
Benda-benda hidup berkembang makin sempurna karena pengaruh kekuatan tertentu, yaknientelecy, dan makhluk hidup di daratan berasal dari makhluk hidup di lautan.
9) Epicurus
Epicurus
sependapat dengan Aristoteles bahwa organisme berubah dan berkembang
makin kompleks dan makin maju. Namun bukan karena faktor entelecy yang mempengaruhinya, melainkan karena faktor "natural law".
10) August Weismann
Pro dan Kontra tentang berbagai pendapat masalah Evolusi
Lamarck vs Weismann
Weismann menentang pendapat Lamarck, mengenai sifat-sifat makhluk hidup yang diperoleh melalui proses keturunan dari induknya. Maka, weismann di sini melakukan percobaan dengan memotong ekor tikus yang panjang, namun pada hasilnya, sampai kepada generasi-20, keturunan induk tikus yang ekornya di potong tadi, tetap berukuran panjang.
Lamack vs Darwin
Mereka berpendapat mengenai jerapah berleher panjang
Lamarck : Semula, jerapah berleher pendek, namun karena beradaptasi dengan lingkungan (selalu memakan dedaunan di pohon yang tinggi), maka lehernyapun menjadi panjang
Darwin : Dalam populasi, ada jerapah berleher pendek, dan ada yang berleher panjang. Dalam kompetisi untuk mendapatkan makanan, jerapah berleher panjang lebih unggul daripada jerapah berleher pendek, sehingga populasi yang sampai sekarang masih dapat kita lihat adalah jerapah berleher panjang.
Teori Lamarck dan Darwin |
a) Fosil
Merupakan
sisa-sisa, cetakan ataupun berkas dari hewan maupun tumbuhan yang telah
membatu. Fosil ini sebagai bukti adanya peristiwa evolusi yang dapat
menentukan umur dengan cara menghitung laju erosi, sedimentasi,
kandungan garam, dan kadar radio aktif.
b) Homologi
Dua organ tubuh
dikatakan homolog, apabila mempunyai asal sama (secara embrilogik),
tetapi fungsi dan bentuknya berbeda. Contoh : alat gerak manusia dan
sirip ikan. (memiliki bentuk rangka yang sama, namun berbeda
fungsinya).nHomologi |
Merupakan kebalikan dari homologi, yaitu mempunyai asal yang berbeda, namun memiliki fungsi yang sama. Contoh : sayap kupu-kupu dengan sayap kelelawar (memiliki bentuk rangka yang berbeda, namun memiliki satu fungsi yang sama, yaitu untuk terbang).
Analogi |
Merupakan hewan-ewan kelas vertebrata, seperti ikan, reptil, aves dan mamalia, meskipun tubuh individu dewasanya berbeda, namun fase perkembangan embrionya sangat mirip (lihat pada gambar, urutan paling atas horizontal, embrio dari manusia, hewan memiliki kemiripan). Embriologi perbandingan ini dibagi menjadi dua :
- Ontogeni : perkembangan individu mulai dari sel telur hingga individu tersebut mati
- Filogeni : Sejarah perkembangan organisme dari filum yang paling sederhana hingga yang paling sempurna
Perkembangan Embrio |
e) Adanya variasi dalam satu spesies
Individu yang
termasuk dalam suatu spesies tidak pernah bersifat identik (sama
persis). variasi ini terjadi karena faktor genetis dan lingkungan.
f) Petunjuk secara biokimia
Digunakan uji
presipitin (endapan) yang pada dasarnya adanya reaksi antara
antigen-antibodi. semakin banyak endapan yang terbentuk maka semakin
jauh hubungan kekerabatannya.
g) Adanya Organ-Organ tubuh yang terseisa
Organ-organ
tubuh yang tersisa nerupakan bukti adanya proses evolusi. organ-oran ini
sudah tidak berguna, namun masih dijumpai pada manusia, antara lain :
- umbai cacing (apendiks)
- tulang ekor
- gigi taring yang runcing
- rambut pada dada
h) Petunjuk Peristiwa Domestikasi
Pembudidayaan
makhluk hidup (domestikasi) dapat mengakibatkan terjadinya perubahan
fenotipe sesuai dengan keinginan manusia. cara ini, dapat mengevolusikan
makhluk hidup, artinya, dapat menghasilkan suatu varietas baru yang
dikehendaki manusia berdasarkan sifat-sifat yang berbeda.
Mekanisme Evolusi
Evolusi dapat berlangsung karena :
1) Mutasi
Mutasi
adalah perubahan materi genetik (gen/kromosom) yang dapat diwariskan
secara genetik pada keturunannya. Mutasi ini akan menghasilkan alel
baru, kemudian melalui proses perkawinan (kombinasi) akan menghasilkan
variasi baru.
2) Seleksi Alam
Seleksi terhadap anggota populasi sehingga anggota yang kuat dan sehat yang dapat bertahan hidup. (teori Darwin : "survival of the fittest")
Pendapat Teilhard de Chardin mengenai proses evolusi
Menurut Teilhard, proses evolusi dibagi menjadi 3 tahap :
1) Tahap Geosfer
Meripakan tahap pra-hidup (sebelum adanya kehidupan). tahap perubahan ini terutama menyangkut pada perubahan tata surya.
2) Tahap Biosfer
Permasalahan pada tahap ini adalah "loncatan" munculnya manusia.
3) Tahap Nesosfer
Menurut
Teilhard, yang penting pada makhluk hidup, dalam hal ini, manusia adalah
terjadinya evolusi melalui kesadaran batinnya yang semakin mantap.
Sumber: http://www.pusatbiologi.com/2013/02/teori-teori-evolusi.html
Sumber: http://www.pusatbiologi.com/2013/02/teori-teori-evolusi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar