Jumat, 22 Februari 2019

Waktu yang Dilarang Untuk Sholat dan Alasannya

Waktu yang Dilarang Untuk Sholat dan Alasannya



Sholat adalah ibadah utama seorang muslim dan ini merupakan jembatan utama komunikasi langsung antara umat dan Penciptanya (Allah Swt). Dalam pelaksanaan sholat wajib maupun yang sunnah waktunya sudah ditetapkan kapan harus dilaksanakan. Untuk menjadikan sholat kita itu menjadi ibadah yang bermanfaat, bukan ibadah yang sia-sia dan mendatangkan dosa, tentunya sangat perlu sekali kita untuk mengetahui kapan waktu sholat boleh dilaksanakan. Dan kapan pula sholat itu tidak boleh dilaksanakan.

Ada beberapa waktu yang dilarang sholat di dalamnya, baik larangan tersebut terhitung sebagai haram atau makruh. Karenanya setiap muslim wajib mengetahui waktu-waktu tersebut sehingga dia tidak sholat pada waktu-waktu yang dilarang.

Secara ringkas, waktu-waktu yang dilarang sholat di dalamnya ada tiga. Yaitu:
1. Setelah sholat shubuh sehingga matahari naik setinggi tombak.
2. Setelah sholat Ashar sehingga matahari terbenam.
3. Ketika matahari di tengah-tengah sehingga tergelincir ke barat.
Dan kalau dirinci dan diperluas maka ada lima. Yaitu:
1. Setelah shubuh sampai terbitnya matahari.
2. Setelah ‘Ashar sampai matahari menguning (hampir tenggelam).
3. Ketika matahari di tengah-tengah sampai bertegelincir (± 10 menit sebelum adzan)
4. Sejak terbitnya matahari sampai naik setinggi tombak (± 12 menit sebelum adzan)
5. Sejak menguningnya matahari sehingga benar-benar tenggelam.
Waktu-waktu terlarang di atas didasarkan kepada beberapa dalil berikut ini:
- Hadits Ibnu ‘Abbas ra, ia berkata, “Beberapa orang yang aku percaya dan dipercaya oleh Umar bersaksi bahwa Nabi Saw melarang sholat setelah Shubuh sehingga matahari terbit dan sesudah ‘Ashar sehingga matahari tenggelam.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
- Hadits Abu Sa’id al-Khudri ra, ia berkata, Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda, “Tidak ada sholat sesudah Shubuh hingga matahari meninggi dan tidak ada sholat sesudah ‘Ashar hingga matahari tenggelam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Hadits Ibnu Umar ra, Rasulullah Saw bersabda, “Apabila terbit matahari, maka akhirkan sholat sehingga matahari meninggi. Dan apabila matahari mulai tenggelam sehingga benar-benar menghilang.” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Hadits ‘Uqbah bin ‘Amir ra, ia berkata: “Nabi Saw melarang kami mengerjakan sholat atau menguburkan mayat kami pada tiga waktu: Ketika matahari terbit hingga naik, saat tengah hari sehingga matahari tergelincir, dan ketika matahari akan tenggelam sehingga tenggelam.” (HR. Muslim)

Alasan Dilarang Untuk Sholat.
Nabi Saw menjelaskan alasan dilarangnya sholat pada waktu-waktu tersebut berdasarkan sabdanya kepada Amr bin ‘Abasah al-Sulami:

صَلِّ صَلَاةَ الصُّبْحِ ثُمَّ أَقْصِرْ عَنْ الصَّلَاةِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ حَتَّى تَرْتَفِعَ فَإِنَّهَا تَطْلُعُ حِينَ تَطْلُعُ بَيْنَ قَرْنَيْ شَيْطَانٍ وَحِينَئِذٍ يَسْجُدُ لَهَا الْكُفَّارُ ثُمَّ صَلِّ فَإِنَّ الصَّلَاةَ مَشْهُودَةٌ مَحْضُورَةٌ حَتَّى يَسْتَقِلَّ الظِّلُّ بِالرُّمْحِ ثُمَّ أَقْصِرْ عَنْ الصَّلَاةِ فَإِنَّ حِينَئِذٍ تُسْجَرُ جَهَنَّمُ فَإِذَا أَقْبَلَ الْفَيْءُ فَصَلِّ فَإِنَّ الصَّلَاةَ مَشْهُودَةٌ مَحْضُورَةٌ حَتَّى تُصَلِّيَ الْعَصْرَ ثُمَّ أَقْصِرْ عَنْ الصَّلَاةِ حَتَّى 
                    تَغْرُبَ الشَّمْسُ فَإِنَّهَا تَغْرُبُ بَيْنَ قَرْنَيْ شَيْطَانٍ وَحِينَئِذٍ يَسْجُدُ لَهَا الْكُفَّارُ 
“Kerjakan sholat Shubuh, kemudian jangan kerjakan sholat hingga matahari terbit dan meninggi. Karena (saat itu) matahari terbit di antara dua tanduk syetan dan saat itu pula orang-orang kafir bersujud kepadanya. Setelah itu silahkan mengerjakan sholat (sunnah) karena sholat itu disaksikan dan dihadiri (oleh Malaikat) sehingga bayangan tegak lurus (tengah hari).
(Saat itu) jangan kerjakan sholat, karena neraka sedang dinyalakan. Jika bayangan telah condong, silahkan kerjakan sholat karena shalat disaksikan dan dihadiri (oleh Malaikat) sehingga engkau mengerjakan sholat ‘Ashar. Sesudah itu janganlah engkau mengerjakan shalat hingga matahari terbenam. Sesungguhnya matahari terbenam di antara dua tanduk syetan dan ketika itu orang-orang kafir bersujud kepadanya.” (HR. Muslim)
Hukum sholat di dalamnya
Pada waktu-waktu tersebut, apakah sama sekali tidak boleh mengerjakan sholat? Menurut Syaikh Abdurrahman al-Sahim dalam tulisan beliau, Al-Shalatu fi Auqat al-Nahyi, pada saat sesudah Shubuh dan sesudah 'Ashar dibolehkan sholat-sholat yang memiliki sebab. Sedangkan untuk sholat sunnah rawatib tidak dibolehkan kecuali untuk melaksanakan sholat sunnah Fajar.
Sedangkan pada ketiga waktu –pada saat matahari terbit, tenggelam, dan di tengah-tengah- sama sekali tidak boleh kecuali sholat tengah hari pada hari Jum’at. Karena pada saat itu dianjurkan untuk mengerjakan sholat sunnah mutlak sebelum dilangsungkannya sholat Jum’at hingga imam keluar (untuk naik mimbar).
Sumber:  https://www.asholat.com/2016/08/waktu-yang-dilarang-untuk-sholat-dan.html

Waktu yang Dilarang Untuk Sholat dan Alasannya


Sholat adalah ibadah utama seorang muslim dan ini merupakan jembatan utama komunikasi langsung antara umat dan Penciptanya (Allah Swt). Dalam pelaksanaan sholat wajib maupun yang sunnah waktunya sudah ditetapkan kapan harus dilaksanakan. Untuk menjadikan sholat kita itu menjadi ibadah yang bermanfaat, bukan ibadah yang sia-sia dan mendatangkan dosa, tentunya sangat perlu sekali kita untuk mengetahui kapan waktu sholat boleh dilaksanakan. Dan kapan pula sholat itu tidak boleh dilaksanakan.

Ada beberapa waktu yang dilarang sholat di dalamnya, baik larangan tersebut terhitung sebagai haram atau makruh. Karenanya setiap muslim wajib mengetahui waktu-waktu tersebut sehingga dia tidak sholat pada waktu-waktu yang dilarang.

Secara ringkas, waktu-waktu yang dilarang sholat di dalamnya ada tiga. Yaitu:
1. Setelah sholat shubuh sehingga matahari naik setinggi tombak.
2. Setelah sholat Ashar sehingga matahari terbenam.
3. Ketika matahari di tengah-tengah sehingga tergelincir ke barat.
Dan kalau dirinci dan diperluas maka ada lima. Yaitu:
1. Setelah shubuh sampai terbitnya matahari.
2. Setelah ‘Ashar sampai matahari menguning (hampir tenggelam).
3. Ketika matahari di tengah-tengah sampai bertegelincir (± 10 menit sebelum adzan)
4. Sejak terbitnya matahari sampai naik setinggi tombak (± 12 menit sebelum adzan)
5. Sejak menguningnya matahari sehingga benar-benar tenggelam.
Waktu-waktu terlarang di atas didasarkan kepada beberapa dalil berikut ini:
- Hadits Ibnu ‘Abbas ra, ia berkata, “Beberapa orang yang aku percaya dan dipercaya oleh Umar bersaksi bahwa Nabi Saw melarang sholat setelah Shubuh sehingga matahari terbit dan sesudah ‘Ashar sehingga matahari tenggelam.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
- Hadits Abu Sa’id al-Khudri ra, ia berkata, Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda, “Tidak ada sholat sesudah Shubuh hingga matahari meninggi dan tidak ada sholat sesudah ‘Ashar hingga matahari tenggelam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Hadits Ibnu Umar ra, Rasulullah Saw bersabda, “Apabila terbit matahari, maka akhirkan sholat sehingga matahari meninggi. Dan apabila matahari mulai tenggelam sehingga benar-benar menghilang.” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Hadits ‘Uqbah bin ‘Amir ra, ia berkata: “Nabi Saw melarang kami mengerjakan sholat atau menguburkan mayat kami pada tiga waktu: Ketika matahari terbit hingga naik, saat tengah hari sehingga matahari tergelincir, dan ketika matahari akan tenggelam sehingga tenggelam.” (HR. Muslim)
Alasan Dilarang Untuk Sholat.
Nabi Saw menjelaskan alasan dilarangnya sholat pada waktu-waktu tersebut berdasarkan sabdanya kepada Amr bin ‘Abasah al-Sulami:

صَلِّ صَلَاةَ الصُّبْحِ ثُمَّ أَقْصِرْ عَنْ الصَّلَاةِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ حَتَّى تَرْتَفِعَ فَإِنَّهَا تَطْلُعُ حِينَ تَطْلُعُ بَيْنَ قَرْنَيْ شَيْطَانٍ وَحِينَئِذٍ يَسْجُدُ لَهَا الْكُفَّارُ ثُمَّ صَلِّ فَإِنَّ الصَّلَاةَ مَشْهُودَةٌ مَحْضُورَةٌ حَتَّى يَسْتَقِلَّ الظِّلُّ بِالرُّمْحِ ثُمَّ أَقْصِرْ عَنْ الصَّلَاةِ فَإِنَّ حِينَئِذٍ تُسْجَرُ جَهَنَّمُ فَإِذَا أَقْبَلَ الْفَيْءُ فَصَلِّ فَإِنَّ الصَّلَاةَ مَشْهُودَةٌ مَحْضُورَةٌ حَتَّى تُصَلِّيَ الْعَصْرَ ثُمَّ أَقْصِرْ عَنْ الصَّلَاةِ حَتَّى 
                    تَغْرُبَ الشَّمْسُ فَإِنَّهَا تَغْرُبُ بَيْنَ قَرْنَيْ شَيْطَانٍ وَحِينَئِذٍ يَسْجُدُ لَهَا الْكُفَّارُ 
“Kerjakan sholat Shubuh, kemudian jangan kerjakan sholat hingga matahari terbit dan meninggi. Karena (saat itu) matahari terbit di antara dua tanduk syetan dan saat itu pula orang-orang kafir bersujud kepadanya. Setelah itu silahkan mengerjakan sholat (sunnah) karena sholat itu disaksikan dan dihadiri (oleh Malaikat) sehingga bayangan tegak lurus (tengah hari).
(Saat itu) jangan kerjakan sholat, karena neraka sedang dinyalakan. Jika bayangan telah condong, silahkan kerjakan sholat karena shalat disaksikan dan dihadiri (oleh Malaikat) sehingga engkau mengerjakan sholat ‘Ashar. Sesudah itu janganlah engkau mengerjakan shalat hingga matahari terbenam. Sesungguhnya matahari terbenam di antara dua tanduk syetan dan ketika itu orang-orang kafir bersujud kepadanya.” (HR. Muslim)
Hukum sholat di dalamnya
Pada waktu-waktu tersebut, apakah sama sekali tidak boleh mengerjakan sholat? Menurut Syaikh Abdurrahman al-Sahim dalam tulisan beliau, Al-Shalatu fi Auqat al-Nahyi, pada saat sesudah Shubuh dan sesudah 'Ashar dibolehkan sholat-sholat yang memiliki sebab. Sedangkan untuk sholat sunnah rawatib tidak dibolehkan kecuali untuk melaksanakan sholat sunnah Fajar.
Sedangkan pada ketiga waktu –pada saat matahari terbit, tenggelam, dan di tengah-tengah- sama sekali tidak boleh kecuali sholat tengah hari pada hari Jum’at. Karena pada saat itu dianjurkan untuk mengerjakan sholat sunnah mutlak sebelum dilangsungkannya sholat Jum’at hingga imam keluar (untuk naik mimbar).

Tata Cara Pelaksanaan Sholat Tahiyyatul Masjid

Tata Cara Pelaksanaan Sholat Tahiyyatul Masjid


Shalat Tahiyyatul Masjid adalah shalat 2 rakaat yang dikerjakan ketika masuk ke masjid, sebagai suatu bentuk penghormatan kepada masjid.
Karena masjid termasuk Baitullah (Rumah Allah),maka perlu suatu bentuk penghormatan, hal ini sesuai dengan makna yang terkandung dalam kata”Tahiyyatul Masjid” yaitu “penghormatan terhadap masjid”.
Shalat Tahiyaul masjid hukumnya sunat, dan dikerjakan sebelum duduk, baik hari Jum’at maupun hari lainnya, siang ataupun malam hari, walaupun juga pada waktu-waktu terlarang (jika masuk masjid karena suatu sebab, misalnya hendak beri’,tikaf, menuntut ilmu, atau menunggu tiba waktu shalat dan sebagainya)
Dari Abu Qatadah dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau bersabda:
        إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمْ الْمَسْجِدَ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ يَجْلِسَ
“Jika salah seorang dari kalian masuk masjid, maka hendaklah dia shalat dua rakaat sebelum dia duduk.” (HR. Al-Bukhari no. 537 dan Muslim no. 714) Dari Jabir bin Abdullah -radhiallahu anhu- dia berkata:



جَاءَ سُلَيْكٌ الْغَطَفَانِيُّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ, فَجَلَسَ. فَقَالَ لَهُ: يَا سُلَيْكُ قُمْ فَارْكَعْ رَكْعَتَيْنِ وَتَجَوَّزْ فِيهِمَا! ثُمَّ قَالَ: إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَالْإِمَامُ يَخْطُبُ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ وَلْيَتَجَوَّزْ فِيهِمَا
“Sulaik Al-Ghathafani datang pada hari Jum’at, sementara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sedang berkhutbah, dia pun duduk. Maka beliau pun bertanya padanya, “Wahai Sulaik, bangun dan shalatlah dua raka’at, kerjakanlah dengan ringan.” Kemudian beliau bersabda, “Jika salah seorang dari kalian datang pada hari Jum’at, sedangkan imam sedang berkhutbah, maka hendaklah dia shalat dua raka’at, dan hendaknya dia mengerjakannya dengan ringan.” (HR. Al-Bukhari no. 49 dan Muslim no. 875)
Cara Melaksanakan Shalat Tahiyyatul Masjid
Berniat shalat Tahiyatul Masjid :
                                  أُصَلِّي سُنَّةً تَحِيَّةَ الْمَسْجِدِ رَكْعَتَيْنِ للهِ تَعَالى
Bacaannya:
Usholli Sunnata Tahiyyatil Masjidi Rak’ataini Lillahi Ta’aala
Artinya: “Saya berniat shalat tahiyat masjid dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
Takbiratul ihram
Shalat dua rakaat seperti pada umumnya shalat sunnat
Salam.
Tanya Jawab ( Apakah Boleh Shalat Sunat Ketika Khutbah Berlangsung )
Ada dua pendapat menanggapi masalah ini:
1. Tetap mendirikan salat Tahiyyatul Masjid, namun hendaknya dilakukan secara ringkas saja, cukup 2 rakaat saja, jangan diperpanjang. Pendapat ini diikuti oleh penganut madzhab Syafi’iyah dan Hanbaliyah,Diriwayatkan dari Abi Said ra:/Ada seseorang masuk masjid pada hari Jumat, dan Rasulullah saw. sedang khutbah di atas mimbar. Lantas Rasul memerintahkannya untuk melakukan salat dua rakaat.
2. Tahiyyatul Masjid dianggap sudah gugur begitu khutbah dimulai. Pendapat ini diikuti oleh penganut madzhab Hanafiyah dan Malikiyah. Diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar:/Jika salah satu di antara kalian masuk masjid, sementara imam telah di atas mimbar (khutbah) maka jangan lagi shalat dan bercakap-cakap.
 
 
 
Sumber:  https://www.asholat.com/2016/08/tata-cara-pelaksanaan-sholat-tahiyyatul.html

10 Contoh Tradisi Islam di Nusantara (Budaya)

10 Contoh Tradisi Islam di Nusantara (Budaya) Bacaan madani 10:41:00 PM Kisah Islami , Sejarah Islam 0 Comments Melestarikan Tradisi atau Budaya Islam di Nusantara. Tradisi adalah kebiasaan atau adat istiadat yang dilakukan turun temurun oleh masyarakat. Sebagaimana diketahui bahwa sebelum Islam datang, masyarakat Nusantara sudah mengenal berbagai kepercayaan dan memiliki beragam tradisi lokal. Melalui kehadiran Islam maka kepercayaan dan tradisi di Nusantara tersebut membaur dan dipengaruhi nilai-nilai Islam. Karenanya muncullah tradisi Islam Nusantara sebagai bentuk akulturasi antara ajaran Islam dengan tradisi lokal Nusantara. Tradisi Islam di Nusantara digunakan sebagai metode dakwah para ulama zaman itu. Para ulama tidak memusnahkan secara total tradisi yang telah ada di masyarakat. Mereka memasukkan ajaran-ajaran Islam ke dalam tradisi tersebut, dengan harapan masyarakat tidak merasa kehilangan adat dan ajaran Islam dapat diterima. Seni budaya, adat, dan tradisi yang bernapaskan Islam tumbuh dan berkembang di Nusantara. Tradisi ini sangat bermanfaat bagi penyebaran Islam di Nusantara. Untuk itulah, kita sebagai generasi muda Islam harus mampu merawat, melestarikan, mengembangkan dan menghargai hasil karya para ulama terdahulu. Mengingat zaman modern sekarang ini ada sebagian kelompok yang mengharamkan dan ada sebagian yang menghalalkan. Mereka yang mengharamkan beralasan pada zaman Rasulullah saw. tidak pernah ada. Mereka yang membolehkan dengan dasar bahwa tradisi tersebut digunakan sebagai sarana dakwah dan tidak bertentangan dengan syariat Islam. Kita sebagai generasi penerus Islam kita harus bijaksana dalam menyikapi tradisi tersebut. Memang harus diakui ada tradisi-tradisi lokal yang tidak sesuai dengan Islam. Tradisi seperti ini harus kita tolak, dan buang supaya tidak ditiru oleh generasi berikutnya. Generic Banner Para ulama dan wali pada zaman dahulu tentu telah mempertimbangkan tradisi-tradisi tersebut dengan sangat matang baik dari segi madharatmafsadat maupun halal-haramnya. Mereka sangat paham hukum agama, sehingga tidak mungkin mereka menciptakan tradisi tanpa pertimbanganpertimbangan tersebut. Banyak sekali tradisi atau budaya Islam yang berkembang hingga saat ini. Semuanya mencerminkan kekhasan daerah atau tempat masingmasing. Berikut ini adalah beberapa tradisi atau budaya Islam dimaksud. 1. Tradisi Halal Bihalal. Halal bihalal dilakukan pada Bulan Syawal, berupa acara saling bermaaf-maafan. Setelah umat Islam selesai puasa ramadhan sebulan penuh maka dosa-dosanya telah diampuni oleh Allah Swt. Namun, dosa kepada sesama manusia belum akan diampuni Allah Swt. jika belum mendapat kehalalan atau dimaafkan oleh orang tersebut. Oleh karena itu tradisi halal bihalal dilakukan dalam rangka saling memaafkan atas dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan agar kembali kepada !trah (kesucian). Tradisi ini erat kaitannya dengan perayaan Idul Fitri. Tujuan halal bihalal selain saling bermaafan adalah untuk menjalin tali silaturahim dan mempererat tali persaudaraan. Sampai saat ini tradisi ini masih dilakukan di semua lapisan masyarakat. Mulai keluarga, tingkat RT sampai istana kepresidenan. Bahkan acara halal bihalal sudah menjadi tradisi nasional yang bernafaskan Islam. Generic Banner Istilah halal bihalal berasal dari bahasa Arab (halla atau halal) tetapi tradisi halal bi halal itu sendiri adalah tradisi khas bangsa Indonesia, bukan berasal dari Timur Tengah. Bahkan bisa jadi ketika arti kata ini ditanyakan kepada orang Arab, mereka akan kebingungan dalam menjawabnya. Halal bihalal sebagai sebuah tradisi khas Islam Indonesia lahir dari sebuah proses sejarah. Tradisi ini digali dari kesadaran batin tokoh-tokoh umat Islam masa lalu untuk membangun hubungan yang harmonis (silaturahim) antar umat. Dengan acara halal bihalal, pemimpin agama, tokoh-tokoh masyarakat dan pemerintah akan berkumpul, saling berinteraksi dan saling bertukar informasi. Dari komunikasi ini akan mempererat kekeluargaan dan dapat menyelesaikan berbagai masalah yang ada. Pada acara halal bihalal semua orang mengucapkan mohon maaf lahir dan batin. Hal ini mengandung maksud bahwa ketika secara lahir telah memaafkan yang ditandai dengan berjabat tangan atau mengucapkan kata maaf, maka batinnya juga harus dengan tulus memaafkan dan tidak lagi tersisa rasa dendam dan sakit hati. 2. Tradisi Tabot atau Tabuik. Tabot atau Tabuik, adalah upacara tradisional masyarakat Bengkulu untuk mengenang kisah kepahlawanan dan kematian Hasan dan Husein bin Ali bin Abi Thalib, cucu Nabi Muhammad saw. Kedua cucu Rasulullah saw. ini gugur dalam peperangan di Karbala, Irak pada tanggal 10 Muharam 61 Hijriah (681 M). Perayaan di Bengkulu pertama kali dilaksanakan oleh Syaikh Burhanuddin yang dikenal sebagai Imam Senggolo pada tahun 1685. Syaikh Burhanuddin menikah dengan wanita Bengkulu kemudian keturunannya disebut sebagai keluarga Tabot. Upacara ini dilaksanakan dari 1 sampai 10 Muharram (berdasar kalendar Islam) setiap tahun. Istilah Tabot berasal dari kata Arab, “tabut”, yang secara har!ah berarti kotak kayu atau peti. Tidak ada catatan tertulis sejak kapan upacara Tabot mulai dikenal di Bengkulu. Namun, diduga kuat tradisi ini dibawa oleh para tukang yang membangun Benteng Marlborought (1718-1719) di Bengkulu. Para tukang bangunan tersebut, didatangkan oleh Inggris dari Madras dan Bengali di bagian selatan India. 3. Tradisi Kupatan (Bakdo Kupat) Di Pulau Jawa bahkan sudah berkembang ke daerah-daerah lain terdapat tradisi kupatan. Tradisi membuat kupat ini biasanya dilakukan seminggu setelah hari raya Idul Fitri. Biasanya masyarakat berkumpul di suatu tempat seperti mushala dan masjid untuk mengadakan selamatan dengan hidangan yang didominasi kupat (ketupat). Kupat merupakan makanan yang terbuat dari beras dan dibungkus anyaman (longsong) dari janur kuning (daun kelapa yang masih muda). Sampai saat ini ketupat menjadi maskot Hari Raya Idul Fitri. Ketupat memang sebagai makanan khas lebaran. Makanan itu ternyata bukan sekadar sajian pada hari kemenangan, tetapi punya makna mendalam dalam tradisi Jawa. Oleh para Wali, tradisi membuat kupat itu dijadikan sebagai sarana untuk syiar agama. Oleh sebagian besar masyarakat, kupat juga menjadi singkatan atau di-jarwo dhosok-kan menjadi rangkaian kata yang sesuai dengan momennya yaitu Lebaran. Kupat adalah singkatan dari ngaku lepat (mengakui kesalahan) dan menjadi simbol untuk saling memaafkan. 4. Tradisi Sekaten di Surakarta dan Yogyakarta. Tradisi Sekaten dilaksanakan setiap tahun di Keraton Surakarta Jawa Tengah dan Keraton Yogyakarta. Tradisi ini dilaksanakan dan dilestarikan sebagai wujud mengenang jasa-jasa para Walisongo yang telah berhasil menyebarkan Islam di tanah Jawa. Peringatan yang lazim dinamai Maulud Nabi itu, oleh para wali disebut Sekaten, yang berasal dari kata Syahadatain (dua kalimat Syahadat). Tradisi ini sebagai sarana penyebaran agama Islam yang pada mulanya dilakukan oleh Sunan Bonang. Dahulu setiap kali Sunan Bonang membunyikan gamelan diselingi dengan lagu-lagu yang berisi ajaran agama Islam serta setiap pergantian pukulan gamelan diselingi dengan membaca syahadatain. Jadi, Sekaten diadakan untuk melestarikan tradisi para wali dalam memperingati kelahiran Nabi Muhammad saw. Sebagai tuntunan bagi umat manusia, diharapkan masyarakat yang datang ke Sekaten juga mempunyai motivasi untuk mendapatkan berkah dan meneladani Nabi Muhammad saw. Dalam upacara Sekaten tersebut disuguhkan gamelan pusaka peninggalan dinasti Majapahit yang telah dibawa ke Demak. Suguhan ini sebagai pertanda bahwa dalam berdakwah para wali mengemasnya dengan menjalin kedekatan kepada msyarakat. 5. Tradisi Grebeg. Tradisi untuk mengiringi para raja atau pembesar kerajaan. Grebeg pertama kali diselenggarakan oleh keraton Yogyakarta oleh Sultan Hamengkubuwono ke-1. Grebeg dilaksanakan saat Sultan memiliki hajat dalem berupa menikahkan putra mahkotanya. Grebek di Yogyakarta di selenggarakan 3 tahun sekali yaitu: Pertama grebek pasa-syawal diadakan setiap tanggal 1 Syawal bertujuan untuk menghormati Bulan Ramadhan dan Lailatul Qadr. Kedua grebeg besar, diadakan setiap tanggal 10 dzulhijjah untuk merayakan hari raya kurban. Ketiga grebeg maulud setiap tanggal 12 Rabiul awwal untuk memperingati hari Maulid Nabi Muhammad saw. Selain kota Yogyakarta yang menyelenggarakan pesta grebeg adalah kota Solo, Cirebon dan Demak. 6. Tradisi Grebeg Besar di Demak Tradisi Grebeg Besar merupakan upacara tradisional yang setiap tahun dilaksanakan di Kabupaten Demak Jawa Tengah. Tradisi ini dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah bertepatan dengan datangnya Hari Raya Idul Adha atau Idul Kurban. Tradisi ini cukup menarik karena Demak merupakan pusat perjuangan Walisongo dalam dakwah. Pada awalnya Grebeg Besar dilakukan tanggal 10 Dzulhijjah tahun 1428 Caka dan dimaksudkan sekaligus untuk memperingati genap 40 hari peresmian penyempurnaan Masjid Agung Demak. Mesjid ini didirikan oleh Walisongo pada tahun 1399 Caka, bertepatan 1477 Masehi. Tahun berdirinya masjid ini tertulis pada bagian Candrasengkala “Lawang Trus Gunaning Janmo”. Pada tahun 1428 tertulis dalam Caka tersebut Sunan Giri meresmikan penyempurnaan masjid Demak. Tanpa diduga pengunjung yang hadir sangat banyak. Kesempatan ini kemudian digunakan para Wali untuk melakukan dakwah Islam. Jadi, tujuan semula Grebeg Besar adalah untuk merayakan Hari Raya Kurban dan memperingati peresmian Masjid Demak. 7. Tradisi Kerobok Maulid di Kutai dan Pawai Obor di Manado. Di kawasan Kedaton Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, juga diselenggarakan tradisi yang dinamakan Kerobok Maulid. Istilah Kerobok berasal dari Bahasa Kutai yang artinya berkerubun atau berkerumun oleh orang banyak. Tradisi Kerobok Maulid dipusatkan di halaman Masjid Jami’ Hasanuddin, Tenggarong. Tradisi ini dilaksanakan dalam rangka memperingati kelahiran Nabi Muhammad saw., tanggal 12 Rabiul Awwal. Kegiatan Kerobok Maulid ini diawali dengan pembacaan Barzanji di Masjid Jami’ Hasanudin Tenggarong. Kemudian dari Keraton Sultan Kutai, puluhan prajurit Kesultanan akan keluar dengan membawa usung-usungan yang berisi kue tradisional, puluhan bakul Sinto atau bunga rampai dan Astagona. Usung-usungan ini kemudian dibawa berkeliling antara Keraton dan Kedaton Sultan dan berakhir di Masjid Jami’ Hasanuddin. Kedatangan prajurit keraton dengan membawa Sinto, Astagona dan kue-kue di Masjid Hasanudin ini akan disambut dengan pembacaan Asrakal yang kemudian membagi-bagikannya kepada warga masyarakat yang ada di dalam Masjid. Akhir dari upacara Kerobok ini ditandai dengan penyampaian hikmah maulid oleh seorang ulama. Lain di Kutai lain pula di Manado. Untuk memperingati Maulid nabi Muhammad saw. warga muslim di Kota Manado, Sulawesi Utara, menggelar tradisi pawai obor. Obor yang dibawa berpawai oleh ribuan warga membuat jalan-jalan di Kota Manado terang. Bagi warga muslim setempat pawai obor sudah jadi tradisi dan dilaksanakan turuntemurun sebagai simbol penerangan. Lebih lanjut simbol penerangan itu bermakna bahwa kelahiran Nabi Muhammad saw. adalah membawa ajaran yang menjadi cahaya penerang iman saat manusia hidup dalam kegelapan dan kemusyrikan. 8. Tradisi Rabu Kasan di Bangka. Tradisi Rabu Kasan dilaksanakan di Kabupaten Bangka setiap tahun, tepatnya pada hari rabu terakhir bulan Safar. Hal ini sesuai dengan namanya, yakni Rabu Kasan berasal dari Kara Rabu Pungkasan (terakhir). Upacara Rabu Kasan sebenarnya tidak hanya dilakukan di Bangka saja, tetapi juga di daerah lain, seperti di Bogor Jawa Barat dan Gresik Jawa Timur. Pada dasarnya maksud dari tradisi ini sama, yaitu untuk memohon kepada Allah Swt. agar dijauhkan dari bala’ (musibah dan bencana). Di Kabupaten Bangka, tradisi ini dipusatkan di desa Air Anyer, Kecamatan Merawang. Sehari sebelum upacara Rabu Kasan di Bangka diadakan, semua penduduk telah menyiapkan segala keperluan upacara tersebut seperti ketupat tolak balak, air wafak, dan makanan untuk dimakan bersama pada hari Rabu esok hari. Tepat pada hari Rabu Kasan, kira-kira pukul 07.00 WIB semua penduduk telah hadir di tempat upacara dengan membawa makanan dan ketupat tolak bala sebanyak jumlah keluarga masing-masing. Acara diawali dengan berdirinya seseorang di depan pintu masjid dan menghadap keluar lalu mengumandangkan adzan. Lalu disusul dengan pembacaan doa bersama-sama. Selesai berdoa semua yang hadir menarik atau melepaskan anyaman ketupat tolak balak yang telah tersedia tadi, satu persatu menurut jumlah yang dibawa sambil menyebut nama keluarganya masing-masing. Kemudian dilanjutkan dengan acara makan bersama. Setelah itu, masing-masing pergi mengambil air wafak yang telah disediakan untuk semua angngota keluarganya. Setelah selesai acara ini mereka pulang dan bersilahturahmi ke rumah tetangga atau keluarganya. 9. Tradisi Dugderan di Semarang. Tradisi dugderan merupakan tradisi khas yang dilakukan oleh masyarakat Semarang, Jawa Tengah. Tradisi Dugderan dilakukan untuk menyambut datangnya bulan puasa. Dugderan biasanya diawali dengan pemberangkatan peserta karnaval dari Balaikota Semarang. Ritual dugderan akan dilaksanakan setelah shalat Asar yang diawali dengan musyawarah untuk menentukan awal bulan Ramadan yang diikuti oleh para ulama. Hasil musyawarah itu kemudian diumumkan kepada khalayak. Sebagai tanda dimulainya berpuasa dilakukan pemukulan bedug. Hasil musyawarah ulama yang telah dibacakan itu kemudian diserahkan kepada Kanjeng Gubernur Jawa Tengah. Setelah itu Kanjeng Bupati Semarang (Walikota Semarang) dan Gubernur bersama-sama memukul bedug kemudian diakhiri dengan doa. 10. Tradisi atau Budaya Tumpeng. Tumpeng adalah cara penyajian nasi beserta lauk-pauknya dalam bentuk kerucut. Nasi tumpeng umumnya berupa nasi kuning, atau nasi uduk. Cara penyajian nasi ini khas Jawa atau masyarakat Betawi keturunan Jawa, dan biasanya dibuat pada saat kenduri atau perayaan suatu kejadian penting. Meskipun demikian, budaya tumpeng sudah menjadi tradisi nasional bangsa Indonesia. Tumpeng biasa disajikan di atas tampah (wadah tradisional) dan dialasi daun pisang. Ada tradisi tidak tertulis yang menganjurkan bahwa pucuk dari kerucut tumpeng dihidangkan bagi orang yang dituakan dari orang-orang yang hadir. Ini dimaksudkan untuk menunjukkan rasa hormat kepada orang tersebut. Saat ini budaya tumpeng sudah menjadi tradisi nasional bangsa Indonesia.

Disalin dari : https://www.bacaanmadani.com/2018/02/10-contoh-tradisi-islam-di-nusantara.html
Terima kasih sudah berkunjung.
10 Contoh Tradisi Islam di Nusantara (Budaya) Bacaan madani 10:41:00 PM Kisah Islami , Sejarah Islam 0 Comments Melestarikan Tradisi atau Budaya Islam di Nusantara. Tradisi adalah kebiasaan atau adat istiadat yang dilakukan turun temurun oleh masyarakat. Sebagaimana diketahui bahwa sebelum Islam datang, masyarakat Nusantara sudah mengenal berbagai kepercayaan dan memiliki beragam tradisi lokal. Melalui kehadiran Islam maka kepercayaan dan tradisi di Nusantara tersebut membaur dan dipengaruhi nilai-nilai Islam. Karenanya muncullah tradisi Islam Nusantara sebagai bentuk akulturasi antara ajaran Islam dengan tradisi lokal Nusantara. Tradisi Islam di Nusantara digunakan sebagai metode dakwah para ulama zaman itu. Para ulama tidak memusnahkan secara total tradisi yang telah ada di masyarakat. Mereka memasukkan ajaran-ajaran Islam ke dalam tradisi tersebut, dengan harapan masyarakat tidak merasa kehilangan adat dan ajaran Islam dapat diterima. Seni budaya, adat, dan tradisi yang bernapaskan Islam tumbuh dan berkembang di Nusantara. Tradisi ini sangat bermanfaat bagi penyebaran Islam di Nusantara. Untuk itulah, kita sebagai generasi muda Islam harus mampu merawat, melestarikan, mengembangkan dan menghargai hasil karya para ulama terdahulu. Mengingat zaman modern sekarang ini ada sebagian kelompok yang mengharamkan dan ada sebagian yang menghalalkan. Mereka yang mengharamkan beralasan pada zaman Rasulullah saw. tidak pernah ada. Mereka yang membolehkan dengan dasar bahwa tradisi tersebut digunakan sebagai sarana dakwah dan tidak bertentangan dengan syariat Islam. Kita sebagai generasi penerus Islam kita harus bijaksana dalam menyikapi tradisi tersebut. Memang harus diakui ada tradisi-tradisi lokal yang tidak sesuai dengan Islam. Tradisi seperti ini harus kita tolak, dan buang supaya tidak ditiru oleh generasi berikutnya. Generic Banner Para ulama dan wali pada zaman dahulu tentu telah mempertimbangkan tradisi-tradisi tersebut dengan sangat matang baik dari segi madharatmafsadat maupun halal-haramnya. Mereka sangat paham hukum agama, sehingga tidak mungkin mereka menciptakan tradisi tanpa pertimbanganpertimbangan tersebut. Banyak sekali tradisi atau budaya Islam yang berkembang hingga saat ini. Semuanya mencerminkan kekhasan daerah atau tempat masingmasing. Berikut ini adalah beberapa tradisi atau budaya Islam dimaksud. 1. Tradisi Halal Bihalal. Halal bihalal dilakukan pada Bulan Syawal, berupa acara saling bermaaf-maafan. Setelah umat Islam selesai puasa ramadhan sebulan penuh maka dosa-dosanya telah diampuni oleh Allah Swt. Namun, dosa kepada sesama manusia belum akan diampuni Allah Swt. jika belum mendapat kehalalan atau dimaafkan oleh orang tersebut. Oleh karena itu tradisi halal bihalal dilakukan dalam rangka saling memaafkan atas dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan agar kembali kepada !trah (kesucian). Tradisi ini erat kaitannya dengan perayaan Idul Fitri. Tujuan halal bihalal selain saling bermaafan adalah untuk menjalin tali silaturahim dan mempererat tali persaudaraan. Sampai saat ini tradisi ini masih dilakukan di semua lapisan masyarakat. Mulai keluarga, tingkat RT sampai istana kepresidenan. Bahkan acara halal bihalal sudah menjadi tradisi nasional yang bernafaskan Islam. Generic Banner Istilah halal bihalal berasal dari bahasa Arab (halla atau halal) tetapi tradisi halal bi halal itu sendiri adalah tradisi khas bangsa Indonesia, bukan berasal dari Timur Tengah. Bahkan bisa jadi ketika arti kata ini ditanyakan kepada orang Arab, mereka akan kebingungan dalam menjawabnya. Halal bihalal sebagai sebuah tradisi khas Islam Indonesia lahir dari sebuah proses sejarah. Tradisi ini digali dari kesadaran batin tokoh-tokoh umat Islam masa lalu untuk membangun hubungan yang harmonis (silaturahim) antar umat. Dengan acara halal bihalal, pemimpin agama, tokoh-tokoh masyarakat dan pemerintah akan berkumpul, saling berinteraksi dan saling bertukar informasi. Dari komunikasi ini akan mempererat kekeluargaan dan dapat menyelesaikan berbagai masalah yang ada. Pada acara halal bihalal semua orang mengucapkan mohon maaf lahir dan batin. Hal ini mengandung maksud bahwa ketika secara lahir telah memaafkan yang ditandai dengan berjabat tangan atau mengucapkan kata maaf, maka batinnya juga harus dengan tulus memaafkan dan tidak lagi tersisa rasa dendam dan sakit hati. 2. Tradisi Tabot atau Tabuik. Tabot atau Tabuik, adalah upacara tradisional masyarakat Bengkulu untuk mengenang kisah kepahlawanan dan kematian Hasan dan Husein bin Ali bin Abi Thalib, cucu Nabi Muhammad saw. Kedua cucu Rasulullah saw. ini gugur dalam peperangan di Karbala, Irak pada tanggal 10 Muharam 61 Hijriah (681 M). Perayaan di Bengkulu pertama kali dilaksanakan oleh Syaikh Burhanuddin yang dikenal sebagai Imam Senggolo pada tahun 1685. Syaikh Burhanuddin menikah dengan wanita Bengkulu kemudian keturunannya disebut sebagai keluarga Tabot. Upacara ini dilaksanakan dari 1 sampai 10 Muharram (berdasar kalendar Islam) setiap tahun. Istilah Tabot berasal dari kata Arab, “tabut”, yang secara har!ah berarti kotak kayu atau peti. Tidak ada catatan tertulis sejak kapan upacara Tabot mulai dikenal di Bengkulu. Namun, diduga kuat tradisi ini dibawa oleh para tukang yang membangun Benteng Marlborought (1718-1719) di Bengkulu. Para tukang bangunan tersebut, didatangkan oleh Inggris dari Madras dan Bengali di bagian selatan India. 3. Tradisi Kupatan (Bakdo Kupat) Di Pulau Jawa bahkan sudah berkembang ke daerah-daerah lain terdapat tradisi kupatan. Tradisi membuat kupat ini biasanya dilakukan seminggu setelah hari raya Idul Fitri. Biasanya masyarakat berkumpul di suatu tempat seperti mushala dan masjid untuk mengadakan selamatan dengan hidangan yang didominasi kupat (ketupat). Kupat merupakan makanan yang terbuat dari beras dan dibungkus anyaman (longsong) dari janur kuning (daun kelapa yang masih muda). Sampai saat ini ketupat menjadi maskot Hari Raya Idul Fitri. Ketupat memang sebagai makanan khas lebaran. Makanan itu ternyata bukan sekadar sajian pada hari kemenangan, tetapi punya makna mendalam dalam tradisi Jawa. Oleh para Wali, tradisi membuat kupat itu dijadikan sebagai sarana untuk syiar agama. Oleh sebagian besar masyarakat, kupat juga menjadi singkatan atau di-jarwo dhosok-kan menjadi rangkaian kata yang sesuai dengan momennya yaitu Lebaran. Kupat adalah singkatan dari ngaku lepat (mengakui kesalahan) dan menjadi simbol untuk saling memaafkan. 4. Tradisi Sekaten di Surakarta dan Yogyakarta. Tradisi Sekaten dilaksanakan setiap tahun di Keraton Surakarta Jawa Tengah dan Keraton Yogyakarta. Tradisi ini dilaksanakan dan dilestarikan sebagai wujud mengenang jasa-jasa para Walisongo yang telah berhasil menyebarkan Islam di tanah Jawa. Peringatan yang lazim dinamai Maulud Nabi itu, oleh para wali disebut Sekaten, yang berasal dari kata Syahadatain (dua kalimat Syahadat). Tradisi ini sebagai sarana penyebaran agama Islam yang pada mulanya dilakukan oleh Sunan Bonang. Dahulu setiap kali Sunan Bonang membunyikan gamelan diselingi dengan lagu-lagu yang berisi ajaran agama Islam serta setiap pergantian pukulan gamelan diselingi dengan membaca syahadatain. Jadi, Sekaten diadakan untuk melestarikan tradisi para wali dalam memperingati kelahiran Nabi Muhammad saw. Sebagai tuntunan bagi umat manusia, diharapkan masyarakat yang datang ke Sekaten juga mempunyai motivasi untuk mendapatkan berkah dan meneladani Nabi Muhammad saw. Dalam upacara Sekaten tersebut disuguhkan gamelan pusaka peninggalan dinasti Majapahit yang telah dibawa ke Demak. Suguhan ini sebagai pertanda bahwa dalam berdakwah para wali mengemasnya dengan menjalin kedekatan kepada msyarakat. 5. Tradisi Grebeg. Tradisi untuk mengiringi para raja atau pembesar kerajaan. Grebeg pertama kali diselenggarakan oleh keraton Yogyakarta oleh Sultan Hamengkubuwono ke-1. Grebeg dilaksanakan saat Sultan memiliki hajat dalem berupa menikahkan putra mahkotanya. Grebek di Yogyakarta di selenggarakan 3 tahun sekali yaitu: Pertama grebek pasa-syawal diadakan setiap tanggal 1 Syawal bertujuan untuk menghormati Bulan Ramadhan dan Lailatul Qadr. Kedua grebeg besar, diadakan setiap tanggal 10 dzulhijjah untuk merayakan hari raya kurban. Ketiga grebeg maulud setiap tanggal 12 Rabiul awwal untuk memperingati hari Maulid Nabi Muhammad saw. Selain kota Yogyakarta yang menyelenggarakan pesta grebeg adalah kota Solo, Cirebon dan Demak. 6. Tradisi Grebeg Besar di Demak Tradisi Grebeg Besar merupakan upacara tradisional yang setiap tahun dilaksanakan di Kabupaten Demak Jawa Tengah. Tradisi ini dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah bertepatan dengan datangnya Hari Raya Idul Adha atau Idul Kurban. Tradisi ini cukup menarik karena Demak merupakan pusat perjuangan Walisongo dalam dakwah. Pada awalnya Grebeg Besar dilakukan tanggal 10 Dzulhijjah tahun 1428 Caka dan dimaksudkan sekaligus untuk memperingati genap 40 hari peresmian penyempurnaan Masjid Agung Demak. Mesjid ini didirikan oleh Walisongo pada tahun 1399 Caka, bertepatan 1477 Masehi. Tahun berdirinya masjid ini tertulis pada bagian Candrasengkala “Lawang Trus Gunaning Janmo”. Pada tahun 1428 tertulis dalam Caka tersebut Sunan Giri meresmikan penyempurnaan masjid Demak. Tanpa diduga pengunjung yang hadir sangat banyak. Kesempatan ini kemudian digunakan para Wali untuk melakukan dakwah Islam. Jadi, tujuan semula Grebeg Besar adalah untuk merayakan Hari Raya Kurban dan memperingati peresmian Masjid Demak. 7. Tradisi Kerobok Maulid di Kutai dan Pawai Obor di Manado. Di kawasan Kedaton Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, juga diselenggarakan tradisi yang dinamakan Kerobok Maulid. Istilah Kerobok berasal dari Bahasa Kutai yang artinya berkerubun atau berkerumun oleh orang banyak. Tradisi Kerobok Maulid dipusatkan di halaman Masjid Jami’ Hasanuddin, Tenggarong. Tradisi ini dilaksanakan dalam rangka memperingati kelahiran Nabi Muhammad saw., tanggal 12 Rabiul Awwal. Kegiatan Kerobok Maulid ini diawali dengan pembacaan Barzanji di Masjid Jami’ Hasanudin Tenggarong. Kemudian dari Keraton Sultan Kutai, puluhan prajurit Kesultanan akan keluar dengan membawa usung-usungan yang berisi kue tradisional, puluhan bakul Sinto atau bunga rampai dan Astagona. Usung-usungan ini kemudian dibawa berkeliling antara Keraton dan Kedaton Sultan dan berakhir di Masjid Jami’ Hasanuddin. Kedatangan prajurit keraton dengan membawa Sinto, Astagona dan kue-kue di Masjid Hasanudin ini akan disambut dengan pembacaan Asrakal yang kemudian membagi-bagikannya kepada warga masyarakat yang ada di dalam Masjid. Akhir dari upacara Kerobok ini ditandai dengan penyampaian hikmah maulid oleh seorang ulama. Lain di Kutai lain pula di Manado. Untuk memperingati Maulid nabi Muhammad saw. warga muslim di Kota Manado, Sulawesi Utara, menggelar tradisi pawai obor. Obor yang dibawa berpawai oleh ribuan warga membuat jalan-jalan di Kota Manado terang. Bagi warga muslim setempat pawai obor sudah jadi tradisi dan dilaksanakan turuntemurun sebagai simbol penerangan. Lebih lanjut simbol penerangan itu bermakna bahwa kelahiran Nabi Muhammad saw. adalah membawa ajaran yang menjadi cahaya penerang iman saat manusia hidup dalam kegelapan dan kemusyrikan. 8. Tradisi Rabu Kasan di Bangka. Tradisi Rabu Kasan dilaksanakan di Kabupaten Bangka setiap tahun, tepatnya pada hari rabu terakhir bulan Safar. Hal ini sesuai dengan namanya, yakni Rabu Kasan berasal dari Kara Rabu Pungkasan (terakhir). Upacara Rabu Kasan sebenarnya tidak hanya dilakukan di Bangka saja, tetapi juga di daerah lain, seperti di Bogor Jawa Barat dan Gresik Jawa Timur. Pada dasarnya maksud dari tradisi ini sama, yaitu untuk memohon kepada Allah Swt. agar dijauhkan dari bala’ (musibah dan bencana). Di Kabupaten Bangka, tradisi ini dipusatkan di desa Air Anyer, Kecamatan Merawang. Sehari sebelum upacara Rabu Kasan di Bangka diadakan, semua penduduk telah menyiapkan segala keperluan upacara tersebut seperti ketupat tolak balak, air wafak, dan makanan untuk dimakan bersama pada hari Rabu esok hari. Tepat pada hari Rabu Kasan, kira-kira pukul 07.00 WIB semua penduduk telah hadir di tempat upacara dengan membawa makanan dan ketupat tolak bala sebanyak jumlah keluarga masing-masing. Acara diawali dengan berdirinya seseorang di depan pintu masjid dan menghadap keluar lalu mengumandangkan adzan. Lalu disusul dengan pembacaan doa bersama-sama. Selesai berdoa semua yang hadir menarik atau melepaskan anyaman ketupat tolak balak yang telah tersedia tadi, satu persatu menurut jumlah yang dibawa sambil menyebut nama keluarganya masing-masing. Kemudian dilanjutkan dengan acara makan bersama. Setelah itu, masing-masing pergi mengambil air wafak yang telah disediakan untuk semua angngota keluarganya. Setelah selesai acara ini mereka pulang dan bersilahturahmi ke rumah tetangga atau keluarganya. 9. Tradisi Dugderan di Semarang. Tradisi dugderan merupakan tradisi khas yang dilakukan oleh masyarakat Semarang, Jawa Tengah. Tradisi Dugderan dilakukan untuk menyambut datangnya bulan puasa. Dugderan biasanya diawali dengan pemberangkatan peserta karnaval dari Balaikota Semarang. Ritual dugderan akan dilaksanakan setelah shalat Asar yang diawali dengan musyawarah untuk menentukan awal bulan Ramadan yang diikuti oleh para ulama. Hasil musyawarah itu kemudian diumumkan kepada khalayak. Sebagai tanda dimulainya berpuasa dilakukan pemukulan bedug. Hasil musyawarah ulama yang telah dibacakan itu kemudian diserahkan kepada Kanjeng Gubernur Jawa Tengah. Setelah itu Kanjeng Bupati Semarang (Walikota Semarang) dan Gubernur bersama-sama memukul bedug kemudian diakhiri dengan doa. 10. Tradisi atau Budaya Tumpeng. Tumpeng adalah cara penyajian nasi beserta lauk-pauknya dalam bentuk kerucut. Nasi tumpeng umumnya berupa nasi kuning, atau nasi uduk. Cara penyajian nasi ini khas Jawa atau masyarakat Betawi keturunan Jawa, dan biasanya dibuat pada saat kenduri atau perayaan suatu kejadian penting. Meskipun demikian, budaya tumpeng sudah menjadi tradisi nasional bangsa Indonesia. Tumpeng biasa disajikan di atas tampah (wadah tradisional) dan dialasi daun pisang. Ada tradisi tidak tertulis yang menganjurkan bahwa pucuk dari kerucut tumpeng dihidangkan bagi orang yang dituakan dari orang-orang yang hadir. Ini dimaksudkan untuk menunjukkan rasa hormat kepada orang tersebut. Saat ini budaya tumpeng sudah menjadi tradisi nasional bangsa Indonesia.

Disalin dari : https://www.bacaanmadani.com/2018/02/10-contoh-tradisi-islam-di-nusantara.html
Terima kasih sudah berkunjung.

Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia, Perkembangan, dan Penyebarannya

Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia, Perkembangan, dan Penyebarannya

Indonesia adalah negara yang mayoritas penduduknya menganut agama Islam. Islam di Indonesia diyakini oleh sekitar 199.959.285 jiwa atau 85,2% dari total jumlah penduduknya.
Masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia hingga bisa mencapai jumlah penganut yang begitu besar itu ternyata telah melalui sejarah yang sangat panjang. Sejarah masuknya islam ke Indonesia tersebut melalui periodisasi atau pembabakan-pembabakan yang cukup menarik untuk kita ketahui. Seperti apa periodisasi sejarah Islam di Indonesia tersebut, silakan simak pembahasan kami berikut.

Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia

Terkait dengan sejarah masuknya Islam ke Indonesia, ada beberapa teori dan pendapat yang menyatakan kapan sebetulnya pengaruh kebudayaan dan agama Islam mulai masuk ke nusantara. Pendapat-pendapat tersebut bukan hanya didasarkan pada bukti-bukti yang telah ditemukan, melainkan juga dikuatkan oleh adanya catatan-catatan sejarah yang dibuat oleh bangsa lain di masa lampau.

Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia

 

 

 

 

 

 

 

1. Masuknya Islam sejak Abad ke-7 Masehi

Sebagian ahli sejarah menyebut jika sejarah masuknya Islam ke Indonesia sudah dimulai sejak abad ke 7 Masehi. Pendapat ini didasarkan pada berita yang diperoleh dari para pedagang Arab. Dari berita tersebut, diketahui bahwa para pedagang Arab ternyata telah menjalin hubungan dagang dengan Indonesia pada masa perkembangan Kerajaan Sriwijaya pada abad ke 7.

Dalam pendapat itu disebutkan bahwa wilayah Indonesia yang pertama kali menerima pengaruh Islam adalah daerah pantai Sumatera Utara atau wilayah Samudra Pasai. Wilayah Samudra Pasai merupakan pintu gerbang menuju wilayah Indonesia lainnya. Dari Samudra Pasai, melalu jalur perdagangan agama Islam menyebar ke Malaka dan selanjutnya ke Pulau jawa.

Pada abad ke 7 Masehi itu pula agama Islam diyakini sudah masuk ke wilayah Pantai Utara Pulau Jawa. Masuknya agama Islam ke Pulau Jawa pada abad ke 7 Masehi didasarkan pada berita dari China masa pemerintahan Dinasti Tang. Berita itu menyatakan tentang adanya orang-orang Ta’shih (Arab dan Persia) yang mengurungkan niatnya untuk menyerang Kaling di bawah pemerintahan Ratu Sima pada tahun 674 Masehi.


Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia

 

 

 

 

 

 

 

2. Masuknya Islam sejak Abad ke-11 Masehi

Sebagian ahli sejarah lainnya berpendapat bahwa sejarah masuknya Islam ke Indonesia dimulai sejak abad ke 11 Masehi. Pendapat ini didasarkan pada bukti adanya sebuah batu nisan Fatimah binti Maimun yang berada di dekat Gresik Jawa Timur. Batu nisan ini berangka tahun 1082 Masehi.

3. Masuknya Islam sejak Abad ke-13 Masehi

Di samping kedua pendapat di atas, beberapa ahli lain justru meyakini jika sejarah masuknya Islam ke Indonesia baru dimulai pada abad ke 13 Masehi. Pendapat ini didasarkan pada beberapa bukti yang lebih kuat, di antaranya dikaitkan dengan masa runtuhnya Dinasti Abassiah di Baghdad (1258), berita dari Marocopolo (1292), batu nisan kubur Sultan Malik as Saleh di Samudra Pasai (1297), dan berita dari Ibnu Battuta (1345). Pendapat tersebut juga diperkuat dengan masa penyebaran ajaran tasawuf di Indonesia.

Sejarah Penyebaran Islam di Indonesia

Pada masa kedatangan agama Islam, penyebaran agama Islam dilakukan oleh para pedagang Arab dibantu oleh para pedagang Persia dan India. Abad ke 7 Masehi merupakan awal kedatangan agama Islam. Pada masa ini, baru sebagian kecil penduduk yang bersedia menganutnya karena masih berada dalam kekuasaan raja-raja Hindu-Budha.

Sejarah masuknya Islam ke Indonesia dan proses penyebarannya berlangsung dalam waktu yang lama yaitu dari abad ke 7 sampai abad ke 13 Masehi. Selama masa itu, para pedagang dari Arab, Gujarat, dan Persia makin intensif menyebarkan Islam di daerah yang mereka kunjung terutama di daerah pusat perdagangan. Di samping itu, para pedagang Indonesia yang sudah masuk Islam dan para Mubaligh Indonesia juga ikut berperan dalam penyebaran Islam di berbagai wilayah Indonesia. Akibatnya, pengaruh Islam di Indonesia makin bertambah luas di kalangan masyarakat terutama di daerah pantai.

Pada akhir abad ke 12 Masehi, kekuasaan politik dan ekonomi Kerajaan Sriwijaya mulai merosot. Seiring dengan kemunduran pengaruh Sriwijaya, para pedagang Islam beserta para mubalighnya kian giat melakukan peran politik. Misalnya, saaat mendukung daerah pantai yang ingin melepaskan diri dari kekuasaan Sriwijaya.

Menjelang berakhirnya abad ke 13 sekitar tahun 1285 berdiri kerajaan bercorak Islam yang bernama Samudra Pasai. Malaka yang merupakan pusat perdagangan penting dan juga pusat penyebaran Islam berkembang pula menjadi kerajaan baru dengan nama Kesultanan Malaka.

Pada awal abad ke 15, Kerajaan Majapahit mengalami kemerosotan, bahkan pada tahun 1478 mengalami keruntuhan. Banyak daerah yang berusaha melepaskan diri dari kerajaan Majapahit. Pada tahun 1500, Demak berdiri sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa. Berkembangnya kerajaan Demak sebagai kerajaan Islam ini kemudian disusul berdirinya Kesultanan Banten dan Kesultanan Cirebon. Di luar Jawa juga banyak berkembang kerajaan yang bercorak Islam seperti Kesultanan Ternate, Kesultanan Gowa, dan kesultanan Banjar.

Melalui kerajaan-kerajaan bercorak Islam itulah, agama Islam makin berkembang pesat dan tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Agama Islam tidak hanya dianut oleh penduduk di daerah pantai saja, tetapi sudah menyebar ke daerah-daerah pedalaman.

Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia

 

 

 

 

 

 

 

Saluran Penyebaran Agama Islam di Indonesia

Proses masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia berlangsung secara bertahap dan dialakukan secara damai melalui beberapa saluran berikut:
  1. Saluran perdagangan, proses penyebaran agama Islam dilakukan oleh para pedagang muslim yang menetap di kota-kota pelabuhan untuk membentuk perkampungan muslim, misalnya Pekojan. Saluran ini merupakan saluran yang dipilih sejak awal sejarah masuknya Islam ke Indonesia.
  2. Saluran perkawinan, proses penyebaran agama Islam dilakukan dengan cara seseorang yang telah menganut Islam menikah dengan seorang yang belum menganut Islam sehingga akhirnya pasangaannya itu ikut menganut Islam.
  3. Saluran dakwah, proses penyebaran Islam yang dilakukan dengan cara memberi penerangan tentang agama Islam seperti yanbg dilakukan Wali Songo dan para ulama lainnya.
  4. Saluran pendidikan, proses ini dilakukan dengan mendirikan pesantren guna memperdalam ajaran-ajaran Islam yang kemudian menyebarkannya.
  5. Saluran seni budaya, proses penyebaran Islam menggunakan media-media seni budaya seperti pergelaran wayang kulit yang dilakukan Sunan Kalijaga, upacara sekaten, dan seni sastra.
  6. Proses tasawuf, penyebaran Islam dilakukan dengan menyesuaikan pola pikir masyarakat yang masih berorientasi pada ajaran agama Hindu dan Budha.

Alasan Agama Islam Mudah Diterima Masyarakat Indonesia

Proses penyebaran Islam di Indonesia berjalan dengan cepat karena didukung faktor-faktor berikut :
  1. Syarat masuk Islam sangat mudah karena seseorang dianggap telah masuk Islam jika ia telah mengucapkan kalimah syahadat.
  2. Pelaksanaan ibadah sederhana dan biayanya murah.
  3. Agama Islam tidak mengenal pembagian kasta sehingga banyak kelompok masyarakat yang masuk Islam karena ingin memperoleh derajat yang sama.
  4. Aturan-aturan dalam Islam bersifat fleksibel dan tidak memaksa.
  5. Agama Islam yang masuk dari Gujarat, India mendapat pengaruh Hindu dan tasawuf sehingga mudah dipahami.
  6. Penyebaran agama Islam di Indonesia dilakukan secara damai tanpa kekerasan dan disesuaikan dengan kondisi sosial budaya yang ada.
  7. Runtuhnya kerajaan Majapahit pada akhir abad ke 15 yang memudahkan penyebaran Islam tanpa ada pembatasan dari otoritas Kerajaan Hindu-Budha.


Sumber:  http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/10/sejarah-masuknya-islam-ke-indonesia.html

Cara Melakukan Sujud Sahwi yang Baik dan Benar


Cara Melakukan Sujud Sahwi yang Baik dan Benar

Pernahkah anda mendengar tentang sujud sahwi sebelumnya? Sebenarnya bagaimanakah sujud sahwi itu? Yah, bagi kalian yang belum memahami tentang sujud sahwi, berikut ini akan dibahas mengenai cara melakukan sujud sahwi. Namun, sebelum itu kita akan membahas terlebih dahulu tentang apa yang dimaksud dengan sujud sahwi.
ads
Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan karena adanya unsur lupa melakukan salah satu rukun shalat. Dengan kata lain, orang yang melaksanakan shalat lalu kemudian ia lupa akan salah satu rukun shalat, baik dalam shalat wajib atau shalat fardhu, maupun dalam shalat sunnah, seperti lupa membaca surah al-fatihah, dll. Maka ia disunahkan untuk melaksanakan sujud sahwi.
Ada beberapa penyebab mengapa sujud sahwi disunnahkan yang berdasarkan pada suatu riwayat yang dimana Rasulullah Saw pernah lupa melakukan bagian sholatnya.
  • Rasulullah saw pernah melewatkan  tasyahud awal pada sholat dhuhur karena lupa, kemudian beliau melakukan sujud sahwi pada akhir tasyahud kedua sebelum salam dengan bertakbir pada tiap-tiap sujud.
  • Rasulullah saw juga pernah mengucapkan salam pada sholat zhuhur atau ashar sebelum sempurna rakaatnya, sesudah berkata-kata kemudian beliau bangun lagi untuk menyempurnakan sholatnya lalu beliau sujud dua kali.
  • Rasulullah saw pernah mengucapkan salam sebelum sempurna sholatnya (kurang satu rakaat). setelah diingatkan oleh para sahabat yang berada di sampingnya maka beliau masuk lagi ke masjid. Setelah bilal melakukan iqamah lalu beliau melakukan sholat satu rakaat lagi. Setelah salam beliau melakukan sujud.
  • Rasulullah saw pernah mengerjakan sholat zhuhur lima rakaat, maka beliau sujud setelah salam.
Sujud-sujud yang dilaksanakan oleh Rasulullah Saw pada riwayat di atas adalah sujud sahwi. Jadi, sujud sahwi dilakukan ketika diri lupa melaksanakan salah satu rukun shalat dan juga ketika ada keraguan di dalam hati mengenai kesempurnaan rakaat shalat yang telah ia laksanakan.
Adapun cara melakukan sujud sahwi dijelaskan dalam beberapa hadis Rasululllah Saw sebagai berikut:

1. Sujud Sahwi Sebelum Salam
فَلَمَّا أَتَمَّ صَلَاتَهُ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ فَكَبَّرَ فِي كُلِّ سَجْدَةٍ وَهُوَ جَالِسٌ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ
“Setelah beliau menyempurnakan shalatnya, beliau sujud dua kali. Ketika itu beliau bertakbir pada setiap akan sujud dalam posisi duduk. Beliau lakukan sujud sahwi ini sebelum salam.” (HR. Bukhari No. 1224 dan Muslim No. 570)

2. Sujud Sahwi Setelah Salam
فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَسَلَّمَ ثُمَّ كَبَّرَ ثُمَّ سَجَدَ ثُمَّ كَبَّرَ فَرَفَعَ ثُمَّ كَبَّرَ وَسَجَدَ ثُمَّ كَبَّرَ وَرَفَعَ
“Lalu beliau shalat dua rakaat lagi (yang tertinggal), kemudian beliau salam. Sesudah itu beliau bertakbir, lalu bersujud. Kemudian bertakbir lagi, lalu beliau bangkit. Kemudian bertakbir kembali, lalu beliau sujud kedua kalinya. Sesudah itu bertakbir, lalu beliau bangkit.” (HR. Bukhari No. 1229 dan Muslim No. 573)

Sujud sahwi sesudah salam ini ditutup lagi dengan salam sebagaimana dijelaskan dalam hadits ‘Imron bin Hushain,
فَصَلَّى رَكْعَةً ثُمَّ سَلَّمَ ثُمَّ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ ثُمَّ سَلَّمَ.
Kemudian beliau pun shalat satu rakaat (menambah raka’at yang kurang tadi). Lalu beliau salam. Setelah itu beliau melakukan sujud sahwi dengan dua kali sujud. Kemudian beliau salam lagi.” (HR. Muslim no. 574)

Dalam melakukan sujud sahwi, terdapat doa yang dianjurkan oleh sebagian ulama,
سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو
Artinya : “Maha Suci Dzat yang tidak mungkin tidur dan lupa”

Jadi, dalam melakukan sujud sahwi, entah itu dilakukan sebelum salam maupun setelah salam, tetap diiringi dengan takbir ketika sujud. Sujud sahwi ini dilaksanakan sebanyak dua kali sujud.
Demikianlah cara melakukan sujud sahwi yang bisa anda terapkan ketika anda lupa atau ragu dengan shalat yang anda laksanakan. Semoga bermanfaat.



Sumber:  https://dalamislam.com/info-islami/cara-melakukan-sujud-sahwi

15 Alasan Pentingnya Belajar Bahasa Inggris

15 Alasan Pentingnya Belajar Bahasa Inggris

Untuk mengetahui pentingnya belajar bahasa inggris, coba bayangkan bagaimana keadaan dunia sekitar 10 tahun ke depan ? Mungkin, beberapa dari kalian membayangkan tentang kemajuan zaman yang sangat pesat terjadi pada 10 tahun ke depan. Beberapa dari kalian pun mungkin membayangkan tentang daya saing dalam mencari pekerjaan yang semakin ketat terjadi pada 10 tahun ke depan. Dan mungkin, beberapa dari kalian membayangkan diri kalian yang terlontang-lantung kehilangan arah karena kebingungan dalam mengimbangi perkembangan zaman yang semakin hari semakin maju saja.

Pentingnya Belajar Bahasa Inggris

Hal ini mungkin wajar, ketakutan-ketakutan yang terjadi di dalam diri kita ketika melihat kenyataan yang nyatanya memang terlihat berat untuk ditaklukan merupakan suatu momok yang selalu ada di dalam diri setiap orang. Semua ada alasannya? Tentu saja.  Mungkin karena kita kurang bekal dalam mempersiapkan apa yang akan terjadi nantinya. Mungkin kita kurang persiapan atas apa yang akan terjadi nantinya. Atau mungkin kita terus-terusan menghindar atas apa yang akan terjadi nantinya di tahun-tahun ke depan.

Maka, untuk mengurangi ketakutan-ketakutan akan persaingan yang semakin ketat dalam dunia kerja maupun kemajuan zaman yang terkesan cukup menyeramkan, ada baiknya kita senantiasa mempersiapkan diri akan apa yang akan terjadi. Salah satu cara untuk mempersiapkan diri dari segala persaingan yang kelak ada di depan mata adalah dengan mempelajari Bahasa Inggris.

Kenapa bahasa Inggris? Memang itu penting ya? Kenapa begitu pentingnya belajar bahasa inggris ?
Ya, itu adalah pertanyaan standar yang mungkin akan sering ditanyakan oleh mereka yang kebingungan akan apa hubungannya persaingan dan kemajuan zaman dengan kecakapan berbahasa Inggris. Padahal, untuk menjawab pertanyaan itu hanya ada satu jawaban tegas :
Iya. Penting Sekali.
Untuk lebih memberikan pandangan tentang alasan penting mengapa kita harus belajar bahasa Inggris, mungkin lebih baik akan kami paparkan mengenai 15 Alasan Pentingnya Belajar Bahasa Inggris. Silahkan disimak :

1. Kesempatan mendapatkan pekerjaan

Ya, tentu saja. Salah satu alasan paling penting dalam mempelajari bahasa Inggris salah satunya adalah kesempatan untuk mendapat pekerjaan yang lebih layak terbuka lebar. Dengan mempunyai kemampuan dalam berbicara menggunakan dua bahasa, tentu hal itu akan menjadi nilai tambah pada diri kita. Selain itu, kita pun akan dapat mendapatkan karier di jenjang internasional jika kemampuan berbahasa Inggris kita sangat baik.

Bukankah bekerja di luar negeri itu salah satu hal yang menyenangkan dan membanggakan? Mau begitu saja menyia-nyiakannnya dan bertanya apa pentingnya belajar bahasa Inggris bagi kita?
Pikir ulang, deh.
Itulah mengapa mempelajari bahasa Inggris saat ini begitu terkesan sangat sulit. Ya karena itu, bahasa Inggris memiliki nilai yang sangat lebih di mata dunia. Jika kita menguasai bahasa Inggris, berarti kita seolah sudah menggenggam sebuah kesempatan besar untuk mendapatkan pekerjaan di setiap negara yang ada di bumi ini.

2. Bahasa yang Meng-global

Alasan pentingnya belajar bahasa Inggris selanjutnya adalah karena Bahasa Inggris merupakan bahasa yang meng-global.
Kenapa?
Seperti yang sudah kita ketahui bersama, bahasa Inggris merupakan bahasa Internasional yang pasti digunakan oleh seluruh manusia di dunia. Maka, ketika kita menguasai bahasa Inggris, tentu saja kita akan dapat beradaptasi dan bercakap dengan siapa saja dengan mudah ketika kita berpindah dari negara satu ke negara lainnya.

Dengan menguasai bahasa yang notabenenya menjadi bahasa paling umum di dunia, hal itu tentu saja menjadi modal utama kita untuk memperluas pergaulan kita ke penjuru dunia.
Bukankah itu menyenangkan?
Mari bersama-sama belajar bahasa Inggris.

3. Mudah di terima di mata dunia.

Kita sering melihat ada banyak orang yang ketika harus bergaul dengan sesamanya, mereka kadang harus memandang bagaimana etnis, warna dan latar belakang orang yang sedang diajak bergaul. Namun, inilah alasan penting dari belajar bahasa Inggris. Jika kita menguasai bahasa Inggris, ketika kita berkunjung ke negara-negara besar seperti Amerika atau Inggris dan berkomunikasi langsung dengan menggunakan bahasa Inggris, maka orang-orang disana akan dengan senang hati menanggapi kita tanpa harus memandang bagaimana etnis, warna dan latar belakang kita.
Seolah, bahasa Inggris yang kita gunakan itu menyatukan antar umat manusia di penjuru dunia ini untuk bergaul satu sama lainnya.
Tidak mau dapat bisa bergaul dengan siapa saja di dunia ini?
Yuk belajar bahasa Inggris !

4. Bahasa yang selalu ada di dalam film yang beredar secara internasional.

Di dunia ini, kita mengenal berbagai macam film. Terkadang, kita harus menonton film tersebut dengan menggunakan subtitle karena memang pada kenyataannya, film yang berkualitas dan beredar secara internasional adalah film yang berbahasa Inggris. Walaupun ada film-film jepang yang berkualitas dan beredar secara internasional, pasti bahasa Inggrislah yang menjadi subtitle utama di film tersebut.

Maka, alasan pentingnya belajar bahasa Inggris selanjutnya adalah bisa membantu kita dalam menikmati film-film yang telah beredar tersebut. Semakin kita mahir bahasa Inggris, maka semakin paham juga kita dengan pesan apa yang terkandung dalam sebuah film yang kita tonton karena kita memang benar-benar fokus pada film, tanpa bolak-balik bingung dan berpikir apa arti dari film tersebut.

5. Bahasa Ekonomi.

Saat ini, kita tahu bahwa pemimpin dalam pengembangan inovasi teknis dan juga pembangunan ekonomi di dunia saat ini dipegang oleh dua negara, yaitu China dan Amerika. Dua negara tersebut tentu saja menjadi elemen utama untuk menstabilkan perekonomian dunia. Maka, disinilah alasan pentingnya belajar bahasa Inggris selanjutnya.

Dengan mempelajari bahasa Inggris, tentu saja kita bisa mengikuti dan memahami pelonjakan ekonomi serta pengembangan inovasi teknis yang ada di dua negara tersebut. Pasalnya, dua negara tersebut memang menggunakan bahasa Inggris ini di masing-masing bidang yang memang menjadi pemegang utuh dalam perkembangan dunia.

6. Dapat Mengikuti Perkembangan Zaman

Sekarang ini, zaman semakin maju. Oleh karena itu, kenyataan ini seolah memaksa kita untuk bersama-sama mengikuti alur kemajuan ini sebaik mungkin agar kita tidak dianggap kolot oleh orang-orang lain.

Maka, disinilah salah satu alasan pentingnya belajar bahasa Inggris sejak dini. Dengan mempelajari bahasa Inggris, tentu kita akan semakin jeli dalam melihat perkembangan zaman karena memang secara tidak langsung, kiblatnya kemajuan zaman itu berada di negara-negara barat yang notabenenya menggunakan bahasa Inggris sebagai standar bahasanya.
Mau terlihat gaul, kan?
Yuk Belajar bahasa Inggris dong.

7. Paham Teknologi

Kita semua tau, hampir semua alat-alat teknologi ataupun gadget keluaran terbaru selalu menggunakan bahasa Inggris dalam penggunaannya. Buku tutorial yang notabenenya sebagai buku petunjuk dalam penggunaan alat-alat teknologi tersebut pun tak jarang juga selalu menggunakan bahasa Inggris.

Oleh karena itu, disinilah alasan pentingnya belajar bahasa Inggris. Dengan mempelajari bahasa Inggris, tentu hal itu akan sangat membantu kita dalam memahami teknologi secara baik dan benar. Pandangan kita akan teknologi-teknologi yang semakin hari semakin maju pun secara langsung akan terbuka dengan lebar.
Paham teknologi itu sangat penting di era globalisasi seperti sekarang ini, jadi, masih berpikir tentang alasan penting dari mempelajari bahasa Inggris?

8. Menambah Pengetahuan.

Di era yang semakin maju seperti sekarang ini, kita bisa mempelajari suatu hal dengan sangat mudah dari mana saja. Melalui media buku maupun internet, kita bisa dengan mudah mempelajarinya dengan baik. Namun, pernahkah kalian membaca perihal buku-buku yang isinya sangat bagus namun menggunakan bahasa Inggris? Pernah kalian menemukan suatu ilmu di internet yang sangat bermanfaat namun itu menggunakan bahasa Inggris?

Kalau iya, itu wajar. Ya, wajar. Maka dari itulah menambah pengetahuan adalah salah satu alasan penting dari belajar bahasa Inggris. Dengan mempelajari bahasa Inggris, kita bisa mengais banyak ilmu tanpa harus berpikir dua kali mengenai sumber dari buku atau internet yang notabenenya menggunakan bahasa Inggris. Pasalnya, sekarang ini memang bahasa Inggris merupakan bahasa yang global dan akan selalu digunakan.
Jadi, dengan mempelajari bahasa Inggris, kita akan menambah banyak pengetahuan.
Mau pintar, kan?

9. Aman berekreasi.

Kita semua pasti mempunyai cita-cita untuk berlibur ke luar negeri. Namun, beberapa dari kita pun pasti juga ada yang merasa rendah diri karena mereka merasa terkendala akan kemampuan berbahasa Inggris yang kita miliki.
Ya, sebenarnya ini wajar. Maka, inilah alasan penting dari belajar bahasa Inggris. Dengan mempelajari bahasa Inggris, tentu kita tidak akan pernah merasa rendah diri ketika kita akan berlibur ke suatu negara yang notabenenya tidak menggunakan bahasa Indonesia.

Sebagai bahasa global, bahasa Inggris tentu menjadi bahasa yang sangat umum digunakan di berbagai negara. Oleh karena itu, dengan menguasai bahasa Inggris, itu akan membuat kita merasa aman dalam berlibur dan berekreasi di negara orang.
Jadi, pelajarilah bahasa Inggris, lalu nikmati berlibur ke berbagai sudut dunia dengan nyamannya.

10. Bahasa ilmiah

Alasan penting kenapa kita harus belajar bahasa Inggris adalah karena bahasa Inggris merupakan bahasa ilmiah yang notabenenya menjadi bahasa pergaulan akademik terbesar di dunia. Sebagai bahasa ilmiah, tentu bahasa Inggris ini sangat sering digunakan oleh para ilmuwan-ilmuwan ternama dalam menuliskan beberapa artikel maupun buku dari hasil penelitian-penelitian yang sudah mereka uji.

Meskipun ilmuwan itu berasal dari Indonesia, bahasa Inggris tetaplah menjadi bahasa utama yang dipakai untuk menulis artikel-artikel tersebut agar supaya artikel tersebut dapat mendunia dan dipahami oleh ilmuwan lain ataupun pencari referensi lainnya di seluruh dunia.

11. Meneruskan Jenjang Pendidikan yang Lebih Tinggi.

Setiap orang pasti menginginkan untuk dapat melanjutkan pendidikannya di jenjang yang lebih tinggi. Maka, ini bisa menjadi salah satu alasan penting kenapa kita harus belajar bahasa Inggris.
Loh? Kenapa?
Iya, coba deh dilihat setiap kali ada tes masuk universitas dari berbagai jenjang, pasti tes bahasa Inggris menjadi salah satu tes yang langganan untuk diujikan. Dengan menguasai bahasa Inggris, tentu kita tidak akan kewalahan dalam mengikuti tes-tes bahasa Inggris yang mungkin menurut beberapa orang itu sangat memberatkan.

Dalam arti lain, dengan mempelajari bahasa Inggris berarti itu sudah sangat membantu kita dalam menjejakkan satu kaki kita menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi.
Mau jadi orang yang berpendidikan tinggi?
Pelajari bahasa Inggris dari sekarang, ya.

12. Terlihat Paling Gaul

Kita pasti sudah sangat sering mendengar bagaimana orang-orang bule sana berbicara dengan menggunakan bahasa Inggris. Dalam lubuk hati kita, pasti kita menilai bahwa bule-bule disana itu sangat keren ketika melafalkan bahasa-bahasa Inggris tersebut lalu timbul rasa yang membuat kita membatin :
‘Aku kalau bicara menggunakan bahasa Inggris pasti terlihat gaul ya?’
Ya. Oleh karena itu, menjadikan kita terlihat gaul di mata orang lain adalah salah satu alasan penting kenapa kita harus belajar bahasa Inggris. Dengan mempelajari bahasa Inggris, kita pasti akan terbawa dalam melafalkannya ketika berbicara dengan menggunakan bahasa Indonesia. Kita pasti pernah mendengar kalimat-kalimat campuran antara bahasa Inggris dan bahasa Indonesia seperti ini :
  • Anyway, kamu udah makan belum?
  • Eh, aku on the way ya?
  • By the way, kamu udah nonton film ini belom?
Bahasa-bahasa yang dicampur dengan bahasa Inggris akan membuat kita terlihat lebih gaul bukan? Mari pelajari bahasa Inggris bersama-sama.

13. Meningkatkan Karier.

Memiliki pengetahuan dalam berbahasa Inggris merupakan salah satu aset yang paling besar di dunia tingkat profesional dalam mengembangkan karier yang kita punya. Itulah salah satu alasan penting kenapa kita harus belajar bahasa Inggris. Pasalnya, kemajuan ekonomi dunia yang semakin lama semakin mengglobal serta interaksi dengan orang-orang dari berbagai macam sudut dunia menjadi salah satu hal penting sangat berharga untuk bisa dilakukan.

Untuk meningkatkan karier, tentu kita harus dapat menjalin hubungan dengan perusahan-perusahaan lain. Entah karier dalam bidang apapun yang menggunakan bahasa asing seperti halnya bidang pemerintahan, travelling, pendidikan, komunikasi, hukum, iklan maupun perekonomian. Kemampuan kita dalam menguasai bahasa Inggris tentu akan mengantar kita dalam berkomunikasi dan menjalin hubungan dengan perusahan dari berbagai bidang tersebut.

Tidak ada yang salah dari bidang karier mana yang kelak kita pilih. Tidak peduli juga di negara mana kita akan memilih pekerjaan. Asal, kita bisa mengetahui bahasa Inggris dan menunjukkan keunggulan yang kita punya.
Jadi, belajarlah bahasa Inggris dari sekarang.

14. Membuat kita lebih pintar.

Siapa yang menyangka, orang-orang yang pintar adalah orang-orang yang menguasai bahasa Inggris. Hal itu tentu merupakan hal yang wajar karena mereka orang pintar mendapatkan referensi untuk belajar dari berbagai buku yang notabenenya berbahasa Inggris.

Oleh karena itu, alasan pentingnya belajar bahasa Inggris selanjutnya adalah karena sudah pasti bahasa Inggris akan mengantarkan kita menuju kepintaran. Wawasan akan semakin terbuka lebar dalam pembelajaran.
Siapa yang ingin pintar?
Belajar bahasa Inggris dari sekarang.

15. Dapat menaklukkan dunia Internet.

Internet dapat menyambungkan kita kemana saja serta dapat membuka wawasan kita dalam berbagai macam hal. Namun, siapa sangka bahwa 80% informasi elektronik di internet itu hanya tersedia dalam bahasa Inggris?
Jadi, inilah alasan penting dari belajar bahasa Inggris. Dengan mempelajari bahasa Inggris, maka itu berarti kita dapat menaklukan dunia internet yang mana memang hampir didominasi oleh bahasa Inggris saja.
Dengan menaklukkan internet, berarti itu memberikan kita hal positif yang mana akan semakin menambah wawasan kita dalam berbagai macam hal tanpa ada sekat sedikitpun.



Sumber:  https://squline.com/pentingnya-belajar-bahasa-inggris/

Keren! Universitas di Indonesia dalam Daftar Best 500 Universities 2019 oleh CEO World Magazine

Keren! Universitas di Indonesia Dalam Daftar Best 500 Universities 2019 oleh CEO World Magazine


Sumber: https://www.kabarrantau.com/keren-universitas-di-indonesia-dalam-daftar-best-500-universities-2019-oleh-ceo-world-magazine/

Pendidikan Indonesia mendapatkan apresiasi dari Internasional belum lama ini Majalah berbahasa Inggris yang diterbitkan dari Amerika Serikat dan Inggris oleh CEOWORLD Magazine Limited, Ceoworld.biz yang juga merupakan pesaing utama dalam kategori majalah bisnis nasional termasuk Forbes, Fortune, dan Bloomberg Businessweek mempublikasikan peringkat perguruan tinggi, wawancara, profil, dan artikel yang berkaitan dengan institusi pendidikan di Amerika Serikat dan di seluruh dunia.Pemeringkatan ini didasarkan pada survei pendapat. Sistem peringkat oleh majalah CEOWORLD biasanya dibandingkan dengan peringkat Washington Monthly, Forbes, dan U.S. News & World Report.

Baru-baru ini Ceoworld.biz merilis daftar peringkat 500 Universitas terbaik di dunia melalui situs web nya. Peringkat tersebut diraih berdasarkan 7 pengukuran utama dari kualitas dan reputasi masing-masing universitas, dengan skor keseluruhan (100%) sebagai hasil penjumlahan dari:
  1. Pengaruh Global yang diterima (20%)
  2. Respon Perekrut (20%)
  3. Feedback dari employer (10%)
  4. Tingkat Penempatan Kerja (10%)
  5. Kelayakan Penerimaan (10%)
  6. Spesialisasi (10%)
  7. Reputasi Akademik (20%)
Informasi dan statistik dikumpulkan dari sumber dan penelitian yang tersedia secara publik, dan survei. Peringkat tersebut mengukur kualitas pendidikan, pengaruh global yang diterima, tingkat penempatan kerja lulusan, kelayakan penerimaan, spesialisasi, reputasi akademik, respon perekrut, feedback dari employer, tanpa bergantung pada data yang dikumpulkan oleh masing-masing institusi.
Survey tersebut melibatkan 115.000 responden (55,000 lulusan universitas; 25,000 perekrut; dan 35,000 employer) dari 95 negara meliputi 700 universitas dan dilakukan di antara bulan Agustus hingga November tahun 2018, menyisakan 500 institusi dari 54 negara. Sebuah institusi membutuhkan setidaknya 500 responden yang merekomendasikannya untuk bisa terkualifikasi di dalam daftar tersebut.

Dengan universitas-universitas di Amerika Serikat mendominasi peringkat 10 teratas dengan Massachusetts Institute of Technology berada di posisi pertama peringkat tersebut, 5 negara di Asia Tenggara berhasil memasuki daftar tersebut.

Singapura berada di peringkat tersebut dengan 2 universitas terbaiknya; National University of Singapore (NUS) yang berada di peringkat ke-39 sekaligus menjadi yang teratas di peringkat Asia Tenggara disusul oleh Nanyang Technological University (NTU) Singapore di peringkat ke-57.
Malaysia dengan 5 universitas; University of Malaya, Universiti Putra Malaysia, National University of Malaysia, University of Technology Malaysia, dan University of Science Malaysia.
Indonesia turut menyelipkan dua universitas terbaiknya dalam daftar tersebut. Adapun kedua universitas tersebut ialah Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung yang berada di peringkat 331 dan 388 secara berurutan.

Melengkapi 5 negara Asia Tenggara di dalam daftar tersebut Thailand bersama Mahidol University dan Chulalongkorn University serta Brunei Darussalam dengan Universiti Brunei Darussalam.
Berikut daftar lengkap peringkat universitas terbaik di Asia Tenggara 2019 menurut CEO World Magazine:

Peringkat Dunia Negara Universitas
39 Singapura National University of Singapore
57 Singapura Nanyang Technological University
112 Malaysia University of Malaya
251 Malaysia Universiti Putra Malaysia
252 Malaysia National University of Malaysia
301 Malaysia University of Technology Malaysia
331 Indonesia Universitas Indonesia
388 Indonesia Institut Teknologi Bandung
393 Thailand Mahidol University
409 Thailand Chulalongkorn University
414 Brunei Darussalam Universiti Brunei Darussalam
461 Malaysia University of Science Malaysia

Hebat! Gadis Asal Gresik Ini Bicara Tentang Peace Security di Korea Selatan

Hebat! Gadis Asal Gresik Ini Bicara tentang Peace Security di Korea Selatan

 
 
Gadis asal Gresik Diah Sulung Syafitri, seorang gadis berusia 25 tahun menghadiri acara bergengsi di Korea Selatan yakni Pyeongchang Global Peace Forum (PGPF) 2019. Dalam acara ini Diah yang telah lama memiliki perhatian di bidang perdamaian dan kepemudaan juga berbicara mengenai youth peace security, sebuah tema yang saat ini menjadi penting ditengah banyaknya konflik dan berita hoax yang beredar belakangan ini.Diah mendapat undangan setelah mengikuti seleksi dan dalam acara ini ia menjadi salah satu pembicara. Tak disangka Diah yang datang mewakili Global Peace Youth Indonesia (GPYI) ini ternyata adalah perwakilan termuda dari 5 delegasi lainnya. “Saya kaget karena saya pikir yang ikut seumuran dengan saya, ternyata banyak yang lebih berpengalaman dan umurnya pun terpaut jauh dengan saya,” ungkap Diah.
Dirinya berbicara di salah satu sesi tentang Youth, Peace, Security UNSCR 2250 Progress yang mana dalam materinya ia menyampaikan perihal kegiatan volunteering sebagai salah satu cara menghadapi pengangguran di Indonesia.

“Berdasarkan data bapenas, total populasi Indonesia mencapai 260 juta sedangkan 67% nya adalah anak muda usia produktif. Pada proyeksi tahun 2030, 72% populasi Indonesia diisi oleh anak muda, sayangnya 6,7% dari 67% itu adalah pengangguran. Indonesia sendiri kini menghadapi konflik yang dipicu oleh isu keberagaman yang mana ada rasa superior dari mayoritas yang kebanyakan menguasai lapangan pekerjaan. Isu pengangguran anak muda jelas menjadi ancaman yang mengusik konsep keamanan nasional karena persaingan dalam memasuki dunia kerja jadi faktor dominan. Sedangkan saat ini disparitas keahlian (skill) dan pengetahuan (knowledge) antara anak muda yang berpendidikan atau bersekolah di kota besar masih jauh dibanding anak muda yang ada dikampung padahal tidak semua anak muda Indonesia pergi sekolah ke kota. Hal ini menjadikan hak anak muda yang tinggal di kota-kota kecil dan pelosok desa untuk menikmati kesempatan yang sama dengan yang tinggal di kota besar sehingga kesempatan yang sama untuk memperoleh pekerjaan menjadi timpang”, terangnya kepada GNFI.

Gadis berprestasi ini juga berpendapat bahwa konsep perdamaian dalam era milenial ini seharusnya tidak hanya dipandang sebagai ‘absence of war’ atau konflik fisik langsung, namun juga tentang perdamaian, hak asasi manusia maupun hak mendapatkan pekerjaan yang layak sebagaimana diatur oleh UUD.

Menyambung perihal materinya, Diah memiliki pandangan juga mengenai bonus demografi yang digadang-gadang sebagai keuntungan Indonesia pada 100 tahun Indonesia merdeka.
“Dalam konflik, anak muda bisa jadi korban tapi bisa juga jadi agen of peace (AoP). Aku mengetengahkan peran anak muda yg sering dilupakan orang. Padahal, apalagi disambungin sama konteks indonesia, dengan kondisi bonus demografi saat ini, anak muda harusnya didorong untuk jadi pemimpin bermoral dan penuh inovasi”, tuturnya.

Dalam pandangan gadis kelahiran 7 Februari 1994 ini, edukasi merupakan hal yang tidak bisa ditawar lagi sebagai kunci melawan pengangguran anak muda. Banyak anak muda yang kaya ide, bemoral dan penuh inovasi, masalahnya hanyalah bagaimana mengeluarkan ide dan potensi mereka.
“Akses pendidikan baik formal maupun vokasional secara merata dapat membantu pengurangan pengangguran. Anak muda di desa pun harus memiliki akses pendidikan seperti pelatihan-pelatihan bahasa maupun kewirausahaan sehingga mereka mampu menciptakan lapangan kerja dan menggerakan roda ekonomi desa sesuai bidang mereka masing-masing”, kata Diah
Ketika di Korea Selatan, ia pun mendapat ilmu dan perspektif lain yakni tentang bagaimana pemerintah, organisasi masyarakat dan stakeholder lainnya harus berperan untuk meningkatkan peran anak muda di isu perdamaian dan pembangunan. Anak muda merupakan salah satu kunci pembangunan yang harus dipercaya oleh instansi-instansi daerah dalam melakukan pembangunan.



Diah pun memiliki gerakannya sendiri yaitu Grissie (Gresik Rising in Education), membuka kelas bahasa inggris gratis buat anak muda dan masyarakat umum di Gresik dengan harapan mampu meningkatkan skill anak muda gresik. Disitu pun terdapat pelatihan-pelatihan kepemimpinan dan diskusi isu-isu global setiap hari minggu.

“Kita tidak sedang membangun candi yang semalam jadi. Kita sedang membangun pondasi bangsa yang sangat penting yaitu putra putri terbaik bangsa yang bermoral dalam agenda pembangunan nasional 10 hingga 30 tahun kedepan. Saya membayangkan puncak bonus demografi itu keadaannya orang sibuk bekerja dan berkarya, bukannya ribut konflik-konflik yang tidak penting dan malah bisa memecah-belah negara. Membangun pondasi bangsa itu tidak dilakukan nanti, tetapi mulai dari sekarang”, ujar gadis berprestasi ini.

Lulusan Universitas Muhammadiyah Yogykarta ini sebelumnya memiliki prestasi yang luar biasa, diantaranya adalah Duta Sustainable Development Goals (SDG’s) dari United Nations Development Program (UNDP) pada tahun 2017, alumni Young South East Asia Leaders Initiative (YSEALI)
pada tahun 2016 dan juga anggota Global Peace Foundation. Selain itu, Diah Sulung juga pernah masuk dalam nominasi N-Peace award dari UNDP kategori Peace Generation di tahun 2018.



Sumber:  https://www.kabarrantau.com/hebat-gadis-asal-gresik-ini-bicara-tentang-peace-security-di-korea-selatan/

Selasa, 19 Februari 2019

Perbedaan KTSP dan K13

PERBEDAAN KTSP DAN K13

Perbedaan Kurikulum 2013 Dengan KTSP - Kurikulum 2013  diluncurkan secara resmi pada tanggal 15 Juli 2013. Sedangkan implementasinya telah diterapkan pada tahun pelajaran 2013/2014 di sekolah-sekolah tertentu atau masih terbatas. Dulu dan sekarang, kita sudah mengenal dengan yang namanya KTSP atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mulai diberlakukan sejak tahun ajaran 2007/2008. Kalau kita cermati bersama, perbedaan paling mendasar antara Kurikulum 2013 dengan KTSP. Dalam KTSP, kegiatan pengembangan silabus merupakan kewenangan satuan pendidikan, namun dalam Kurikulum 2013 kegiatan pengembangan silabus beralih menjadi kewenangan pemerintah, kecuali untuk mata pelajaran tertentu yang secara khusus dikembangkan di satuan pendidikan yang bersangkutan. 
 
Namun dibalik perbedaan yang ada, sebenarnya juga terdapat kesamaan esensi antara Kurikulum 2013 dengan KTSP. Misalnya tentang pendekatan ilmiah (Scientific Approach) yang pada hakekatnya adalah pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa mencari pengetahuan bukan menerima pengetahuan. Pendekatan ini mempunyai esensi yang sama dengan Pendekatan Keterampilan Proses (PKP).  Masalah pendekatan sebenarnya bukan masalah kurikulum, tetapi masalah implementasi yang tidak jalan di kelas. Bisa jadi pendekatan ilmiah yang diperkenalkan di Kurikulum 2013 akan bernasib sama dengan pendekatan-pendekatan kurikulum terdahulu bila guru tidak paham dan tidak bisa menerapkannya dalam pembelajaran di kelas.

Berikut ini adalah perbedaan antara Kurikulum 2013 dengan KTSP
No
Kurikulum 2013
KTSP
1SKL (Standar Kompetensi Lulusan) ditentukan terlebih dahulu, melalui Permendikbud No 54 Tahun 2013. Setelah itu baru ditentukan Standar Isi, yang bebentuk Kerangka Dasar Kurikulum, yang dituangkan dalam Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013Standar Isi ditentukan terlebih dahulu melaui Permendiknas No 22 Tahun 2006. Setelah itu ditentukan SKL (Standar Kompetensi Lulusan) melalui Permendiknas No 23 Tahun 2006
2Aspek kompetensi lulusan ada keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuanlebih menekankan pada aspek pengetahuan
3di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-VIdi jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-III
4Jumlah jam pelajaran per minggu lebih banyak dan jumlah mata pelajaran lebih sedikit dibanding KTSPJumlah jam pelajaran lebih sedikit dan jumlah mata pelajaran lebih banyak dibanding Kurikulum 2013
5Proses pembelajaran setiap tema di jenjang SD dan semua mata pelajaran di jenjang SMP/SMA/SMK dilakukan dengan pendekatan ilmiah (saintific approach), yaitu standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta.Standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi
6TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) bukan sebagai mata pelajaran, melainkan sebagai media pembelajaranTIK sebagai mata pelajaran
7Standar penilaian menggunakan penilaian otentik, yaitu mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil.Penilaiannya lebih dominan pada aspek pengetahuan
8Pramuka menjadi ekstrakuler wajibPramuka bukan ekstrakurikuler wajib
9Pemintan (Penjurusan) mulai kelas X untuk jenjang SMA/MAPenjurusan mulai kelas XI
10BK lebih menekankan mengembangkan potensi siswaBK lebih pada menyelesaikan masalah siswa

Update Mei 2015 :

No
KTSP
Kurikulum 2013
1
Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentuTiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi (Sikap, Keteampilan, Pengetahuan)
2
Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiriMata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi  dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas
3
Bahasa Indonesia sejajar dengan mapel lainBahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain (sikap dan keterampilan berbahasa)
4
Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan berbedaSemua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama (saintifik) melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar…
5
Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan terpisahBermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu satu sama lainKonten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnya
6
Tematik untuk kelas I-III (belum integratif)Tematik integratif untuk kelas I-III
7
TIK mata pelajaran sendiriTIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain
8
Bahasa Indonesia sebagai pengetahuanBahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge
9
Untuk SMA ada penjurusan sejak kelas XITidak ada penjurusan SMA. Ada mata pelajaran wajib, peminatan, antar minat, dan pendalaman minat
10
SMA dan SMK tanpa kesamaan kompetensiSMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait dasar-dasar pengetahuan, keterampilan dan sikap.
11
Penjurusan di SMK sangat detilPenjurusan di SMK tidak terlalu detil sampai bidang studi, didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan dan pendalaman



Waktu yang Dilarang Untuk Sholat dan Alasannya

Waktu yang Dilarang Untuk Sholat dan Alasannya Sholat adalah ibadah utama seorang muslim dan ini merupakan jembatan utama komunikasi ...