Itiak Lado Hijau; Kuliner Penantang Nasi Kapau di Bukittinggi
Bukittinggi, kota yang dijuluki Parijs van Sumatera pada zaman kolonial Belanda ini, dulunya pernah menjadi ibu kota negara Republik Indonesia pada masa pemerintahan darurat Republik Indonesia setelah Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda. Tidak hanya kaya dengan sejarah, Bukittinggi selalu menjadi juara bila bicara soal kuliner. Wisatawan yang datang berkunjung pun pastinya akan terpuaskan dengan makanan tradisional Sumatera Barat yang biasa dijual di kota ini.
Kali ini kita tidak akan membahas nasi kapau yang menjadi primadona di Bukittinggi. Masih ada nama kuliner lain yang selalu dicari pendatang jika ingin berkunjung. Itiak Lado Ijau alias Itiak Lado Mudo alias Itik Cabe Hijau, salah satu hidangan yang pastinya cocok dengan cuaca Bukittinggi yang sejuk.
Itiak Lado Ijau merupakan makanan khas yang berasal dari Koto Gadang, Kabupaten Agam. Itiak Lado Ijau yang juga dikenal dengan Itiak Lado Mudo yang mana itik muda yang dibumbui dengan cabe hijau. Penganan ini terbuat dari itik muda yang usia nya max 6 bulan, bumbunya juga dihaluskan dan menggental karena santan. Itik tersebut didiamkan hingga campuran bumbu dan santan tersebut habis terserap hingga rasa pedas merasuk sampai kedalam daging itiknya.
Rahasia kenikmatan masakan berbahan itik ini sama saja seperti yang lainnya, yaitu terletak pada proses pembersihan. Harus betul-betul bersih. Bila ada sedikit saja bagian yang tidak bersih, maka menu ini akan terasa amis meski takaran bumbu sudah pas.
Meski rendang telah menjadi salah satu masakan paling enak di dunia, namun gulai itiak lado hijau tetap mampu mencuri perhatian para penikmat kuliner yang berkunjung ke daerah Koto Gadang. Pengen nyobain? Yuk ah!
Sumber: cumilebay.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar